Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
54
4) Implementasi SISMENNAS perlu memperhatikan kearifan
local, dalam hal ini peran serta komunitas dalam mengelola
sumber daya air masih belum mendapatkan perhatian.
5) Perubahan tata guna lahan atau alih fungsi lahan
mengakibatkan meluasnya luasan DAS kritis, yang hal ini
berampak kepada meluasnya luasan banjir dan juga luasan
kekeringan. Hal ini masih menjadi problematika dikarenakan
pemulihan kondisi sumber daya air berbanding terbalik dengan
kerusakan lingkungan.
6) Pertumbuhan penduduk yang cepat tentu saja berbanding lurus
dengan kebutuhan tempat tinggal. Untuk memenuhi kebutuhan
itu, yang paling mudah adalah dengan mengalihfungsikan
hutan, bahkan ruang sempadan sungai difungsikan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia juga. Hal ini akan
menyulitkan pelaksanaan pengelolaan SDA.
7) Keterbatasan alokasi dana pengelolaan sumber daya air dan
keterbatasan sumber daya manusia pengelola sumber daya air
di pemerintah daerah menjadi kendala yang patut
mendapatkan perhatian
8) Keterbatasan Sumber Daya Manuasia Aparatur, baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas di bidang pengeloaan sumber daya
air.
9) Dalam pembangunan infrastruktur bidang sumber daya air
dihadapkan kepada permasalahan pembebasan lahan, seperti
misalnya pembangunan infrastruktur tampungan air berupa
bendungan, membutuhkan lahan yang luas, untuk itulah
kesediaan untuk memberikan lahan demi kepentingan
pembangunan nasional perlu diwujudkan.
10) Koordinasi dan integritas antar sektor dan lembaga belum
terbentuk secara mantap. Ego sektor masih kuat dalam
pelaksanaan pembangunan nasional
11) Belum terbentuknya budaya koordinasi yang baik dain
integritas yang mantap ditingkat Infrastruktur dan suprastruktur.