Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI

61

sekaligus Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Dr. Ir. Tumiran,
menuturkan diperlukaan manajemen SDM yang lebih baik dalam
pengelolaan energi ke depan. Pasalnya, pengelolaan energi nasional saat
ini lebih banyak diatur oleh bangsa lain. Pemerintah dinilai tidak dapat
berbuat banyak untuk menyelesaikan persoalan tersebut, misalmya dalam
produksi minyak, batubara, dan gas bumi saat ini lebih banyak diekspor
daripada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri dalam
negeri. Bila SDM berkualitas maka pengelolaan energi akan kuat, sehingga
industri juga kuat.

Cadangan pasokan energi yang ada saat ini seharusnya mampu
mendukung sektor industrialisasi di dalam negeri, tidak semata-mata
semua energi dijual ke negara lain, seperti China dan Singapura. Jika gas
dan batubara hanya dijual dalam negeri saja, industri tidak akan tumbuh
sehingga tidak bisa menyerap banyak tenaga kerja.

SDM yang handal juga diperlukan untuk program alih teknologi dalam
manufaktur pembangkit listrik, sehingga kita tidak tergantung lagi dalam
memanfaatkan pembangkit listrik dari luar. Pengalaman program
percepatan pembangunan listrik 5000 MW dapat dijadikan pelajaran pahit
tentang belum siapnya SDM kita dalam membangun pembangkit listrik
yang akhirnya dikerjakan oleh China dengan kualitas yang amburadul.

SDM yang berkualitas akan mampu mengoptimalkan penggunaan
energi baik dari sisi demand site maupun dari sisi supply site. Dari sisi
demand site akan meningkatkan efisiensi dalam peggunaan energi dan
adanya keadaran untuk melakukan pola hidup yang hemat energi, Dari sisi
supply site, SDM yang berkualitas akan mampu menjaga pasokan energi
sehingga bisa mendukung stabilitas ekonomi secara berkesinambungan

c. Sarana Prasarana Penggunaan Energi Yang Memadai Dan
Handal

Pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi membuat
permintaan akan energi semakin meningkat. Konsumsi energi Indoensia
meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 3,09% per tahun dari tahun 2000