Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
7
benar kebanyakan orang Arab adalah Muslim tetapi belum
tentu semua umat Muslim adalah bangsa Arab. Yang pasti,
siapa pun yang berserah sepenuhnya kepada Tuhan dan
menyembah-Nya adalah seorang Muslim.
c. R adikal
Radikalisme berasal dari kata radikal ((dari kata Latin radix
yang berarti akar) yang berarti, mengacu dan berakar dari
sumber yang diyakini dan mendasari setiap tindakan dalam
mengatasi persoalan yang timbul. Tujuan pandangan dan
gerakan ini agar dilaksanakan secara nyata pada kehidupan,
kebiasaan (adat istiadat) termasuk dalam proses pendidikan.
Mendukung atau mempengaruhi perubahan secara
mendasar atau revolusioner terhadap praktek saat ini,
meliputi kelembagaan dan pandangan politik termasuk
merubah tatanan sosial yang ada.
Dalam berbagai literatur, istilah “Radikal” juga dikaitkan
dengan “fundamental”, “militan”, “ekstrimis”, dan belakangan
ini juga sering diidentikkan dengan istilah “teroris”.
d. Radikalisme
Merupakan suatu paham yang diikuti dengan tindakan yang
bersifat radikal. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa
Indonesia, edisi ketiga, Terbitan Balai Pustaka Jakarta,
gerakan radikal memiliki pengertian sebagai suatu tindakan
terencana yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat
disertai program terencana yang ditunjukkan untuk perubahan
melalui suatu gerakan perlawanan. Sedangkan Radikalisme
dapat diartikan : (1) Paham atau aliran yang radikal dalam
politik, (2) Paham atau aliran yang menginginkan perubahan
atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan
atau drastis, (3) Sikap ekstrem dalam aliran politik.
S. Yunanto mengutip Mark Jurgenmeyer, menyatakan bahwa
fundamentalisme merupakan gerakan konservatif yang
menolak modemisasi. Persepsi dan pemahaman tentang