Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

47

tindakan kekerasan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,
terutama pada masyarakat yang miskin.

g. Aspek Sosial Budaya
        Indonesia merupakan negara dengan tingkat kemajemukan

yang tinggi. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan tersendiri,
yaitu timbulnya sikap primordialisme yang kuat akibat kesamaan
daerah, etnis, suku, agama dan Iain-lain. Sikap seperti ini, apabila
tidak dikelola dengan baik, akan memperlemah kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan kemungkinan
timbulnya konflik sosial di masyarakat.

        Salah satu konflik sosial yang kerap terjadi di era reformasi
adalah konflik sosial yang bernuansa agama, baik di intra maupun
antar agama. Hasil riset para kontributor Jurnal Maarif tahun 2012
menggambarkan bahwa praktik diskriminasi terhadap hak minoritas
tidak hanya terjadi pada ranah agama dan keyakinan, melainkan
juga pada etnis minoritas.

        Di era reformasi, timbul euforia kebebasan yang membuat
setiap orang atau kelompok bisa mengekspresikan kemauannya
tanpa peduli dengan pihak lain. Kebebasan yang berlebihan dan
semangat primordialisme yang tinggi tersebut dapat memperlemah
implementasi nilai-nilai Pancasila, terutama dalam kehidupan
beragama. Kebebasan yang bergulir terkadang cenderung
mementingkan diri sendiri.

       Saat ini sedang terjadi problem besar dalam kebebasan
beragama, berkeyakinan, dan perlindungan hak-hak minoritas di
Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya kasus pelanggaran HAM
yang terjadi, menyisakan rapor merah bagi proses penyelesaian
hukum dan HAM terhadap berbagai kasus kekerasan yang memmpa
kelompok minoritas keagamaan di negeri ini. Penanganan masalah
hak asasi manusia mengalami penurunan. Perlindungan terhadap
hak kaum minoritas tidak tertangani dengan baik. Pancasila. UUD
NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka
Tunggal Ika, yang menjadi dasar perlindungan hak-hak minontas.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10