Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI

58

c. Lingkungan.

Pengelolaan perbatasan darat antara Kaltara dan Kaltim dengan
Malaysia melalui pendekatan lingkungan, diharapkan harus dapat
memandang dan memperhatikan aspek lingkungan sebagai faktor
utama dalam pengelolaan perbatasan dan merupakan perspektif
penting dalam menjaga keberianjutan lingkungan serta meminimasi
dampak yang akan ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan di
kawasan perbatasan yang menjadi pintu gerbang kegiatan ekonomi
dan perdagangan dengan negara tetangga. Pendekatan lingkungan
ini dioperasionalkan dengan langkah-langkah pengembangan yang
diperlukan, antara lain dengan cara menjaga keseimbangan
lingkungan dalam melakukan proses pembangunan, terutama
melakukan pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan perbatasan
antara Rl (Kaltara dan Kaltim) dengan Malaysia, perwujudan nyata
strategi ini direfleksikan misalnya dengan tindakan untuk melakukan
pengendalian pada penebangan liar dan pengendalian terkait dengan
larangan adanya aktifitas budidaya di lahan kawasan lindung maupun
kawasan konservasi lainnya. Di samping itu, juga diwujudkan dalam
bagaimana upaya menjaga keseimbangan lingkungan dalam
melakukan eksploitasi sumberdaya alam, khususnva untuk potensi
bahan tambang batu bara, emas, dan minyak bumi.

Demi kelestarian lingkungan hutan dan kelangsungan makhluk
hidup, diharapkan pemerintah lebih serius lagi mengatasi masalah ini
dan menindak tegas oknum pemerintah dan aparat penegak hukum
yang terbukti mendiamkan atau bahkan ikut serta dalam praktik illegal
mining dan perusakan hutan. Undang-undangnya sudah jelas,
sekarang tinggal bagaimana komitmen dan ketegasan pemerintah
untuk melaksanakannya tanpa pandang buluh termasuk aparat
penegak hukum yang terlibat juga harus ditindak secara tegas dan
diberikan hukuman seberat-beratnya. Hal ini dapat memberikan efek
jera baik kepada aparat yang lain maupun terhadap masyarakat serta
para cukong. Diharapkan melalui strategi dan berbagai langkah di
atas, kondisi lingkungan di wilayah perbatasan akan tetap terpelihara