Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI

63

disepakati oleh kedua negara tersebut telah dituangkan dalam bentuk
peraturan/perundang-undangan yang ditanda tangani oleh kedua
pejabat negara yang berbatasan tersebut. Dengan adanya peraturan
yang telah disepakati, hal ini merupakan indikasi kedua negara dapat
menjaga patok-patok yang telah disepakati tersebut agar tidak terjadi
lagi kegiatan saling menyerobot wilayah diperbatasan antara kedua
negara.

b. Meningkatnya pengembangan ekonomi di wilayah
perbatasan darat.

Selain telah disepakatinya kelima titik tersebut diatas, untuk
mengoptimalkan pengembangan ekonomi di wilayah perbatasan,
faktor utamanya adalah, peningkatan sarana dan prasarana agar
kawasan perbatasan tidak lagi tertinggal dan terisolir. Indikasi dari
meningkatnya pengembangan ekonomi di wilayah perbatasan ini,
dapat terlihat dari aksesibilitas masyarakat dari wilayah perbatasan ke
pusat-pusat pemerintahan dan pelayanan publik lancar dan relatif
lebih cepat. Indikasi lain adalah, aktifitas perdagangan masyarakat
mulai menggeliat dari satu tempat ketempat lainnya di kawasan
perbatasan, pelayanan publik baik dan tingkat kesehatan masyarakat
teijamin serta menurunnya ketimpangan sosial ekonomi masyarakat
di wilayah perbatasan dengan negara tetangga yang ditandai dengan
tidak ada lagi masyarakat yang menyeberang ke negara tetangga
untuk menjadi pekerja illegal. Indikasi lain yang dapat dilihat, yaitu
harga komoditas unggulan di tiap-tiap daerah di kawasan perbatasan
relatif mampu bersaing dengan harga barang yang sama di negara
tetangga. Selain itu, indikasi yang dapat dilihat dari meningkatnya
pengembangan ekonomi di kawasan perbatasan ini, daya beli
masyarakat meningkat dan banyak bermunculan simpul-simpul
pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan.

c. Meningkatnya kualitas SDM di wilayah perbatasan darat.
Faktor yang paling utama dalam mengoptimalkan pengelolaan

wilayah perbatasan darat Kaltim dan Kaltara dengan Malaysia adalah
SDM baik para pengelolanya maupun masyarakat yang berada di