Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
- 43-
produksi yang mudah diakses petani, insentif bagi petani, dan sistem
transportasi hasil pertanian yang mendukung petani.
g. Gatra Sosial Budaya
Daiam bidang sosial budaya, peralihan teknologi pertanian
tradisional ke teknologi pertanian modern tentunya akan berkaitan
erat dengan perubahan antara hubungan manusia (petani) dengan
alam, khususnya daiam peningkatan eksploitasi lahan. Apabila
sistem pertanian yang diterapkan tidak/kurang memperhatikan prinsip-
prinsip kelestarian lingkungan maka hal tersebut akan menimbulkan
dampak negatif terhadap sumber daya alam dan lingkungan serta
hasil pertanian. Dengan demikian, inovasi teknologi pertanian yang
dikembangkan hams terintegrasi dengan kondisi sosial budaya petani
setempat. Sehingga lahan-lahan potensial di seluruh nusantara dapat
dimanfaatkan untuk pembangunan pertanian, seperti halnya lahan
rawa lebak dan pasang surut di Riau, Sumatera Selatan, jambi, dan
Kalimantan, dengan melibatkan tokoh adat dan kearifan lokal
setempat.
h. Gatra Pertahanan dan Keamanan
Pertanian yang mulanya menjadi faktor utama mata pencarian
rakyat Indonesia pada masa dahulu, kini seakan telah digantikan
dengan iming-iming gaji yang besar dari sektor lainnya. Belum lagi
impor pangan yang dilakukan setiap tahunnya oleh Pemerintah untuk
memenuhi ketercukupan pangan menjadikan ketergantungan
Pemerintah terhadap pihak asing. Dengan demikian sistem
pertahanan dan keamanan perlu ditingkatkan untuk mengawasi usaha
pemenuhan kebutuhan pangan nasional termasuk dari sektor
pertanian. Oleh karena itu, inovasi teknologi pertanian harus dapat
meningkatkan produktivitas pertanian daiam rangka pembangunan
nasional, sehingga kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia
dapat diwujudkan. Dampaknya, kondisi keamanan negar? kesatuan
Rl dapat dijaga dan terhindar dari rasa iri dan dengki sebagai akibat