Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
-33-
3) Produksi sektor peternakan tahun 2012 menunjukkan
produksi daging sapi sebesar 97,8% atau meningkat 4,1%
dibanding tahun 2011, kerbau 92,78%, kambing 88,30%, domba
68,93%, ayam buras 75,42%, telur 93% dan susu 84,24%.
Capaian komoditas peternakan di atas 100% adalah itik.
Sedangkan kurang berhasilnya kinerja sektor peternakan
disebabkan masalah penyakit, teknologi budidaya, fluktuasi
harga, dan tingginya harga pakan.
Peran inovasi teknologi pertanian merupakan modal dasar untuk
upaya peningkatan produktivitas sektor pertanian guna mendukung
pembangunan nasional. Akan tetapi, berbagai masalah menghadang
dalam proses pemanfaatan inovasi tersebut. Hal ini disebabkan belum
optimalnya proses alih inovasi teknologi dari lembaga penghasil
inovasi kepada pengguna inovasi dengan mempertimbangkan
peluang, kelemahan dan ancaman terhadap pembangunan pertanian.
b. Implikasi Peningkatan Produktivitas Pertanian terhadap
Pembangunan Nasional
Belum optimalnya peningkatan produktivitas pertanian sebagai
dampak pemanfaatan inovasi teknologi yang belum optimal
menyebabkan pembangunan nasional tidak berjalan dengan baik. Hal
ini akan menyulitkan Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan
bagi penduduknya dan tidak mampu bersaing dengan produk
pertanian impor. Ketidakmampuan produk pertanian Indonesia
bersaing dengan produk impor dan memenuhi kebutuhan penduduk,
akan mengganggu keberhasilan pembangunan pertanian. Kegagalan
pembangunan pertanian akan mengganggu keberhasilan
pembangunan nasional dan membahayakan keamanan nasional.
Karena pembangunan nasional yang berhasil akan dapat
meningkatkan kesejahteraan petani, menyediakan lapangan kerja,
mengurangi kemiskinan, dan menjaga keseimbangan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup.