Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
demi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah indonesia serta menjaga
sumber daya alam khususnya yang berada di laut Indonesia yang amat besar
potensinya.
17. Pengaruh Perkembangan Lingkungan Regional.
Perkembangan kondisi regional Kawasan Asia Pasifik saat ini menjadi
perhatian dunia, baik dari aspek politik, ekonomi maupun keamanan. Dari aspek
ekonomi, kinerja serta kondisi ekonomi negara-negara kawasan ini sedang bangkit
dan terns berkembang, berbanding terbalik dengan kawasan Eropa dan Amerika
yang dikenal sebagai kawasan trans Atlantik, yang terns berusaha untuk keluar dari
krisis ekonomi sejak 2008. Kondisi perekonomian kawasan Pasifik yang terus
bangkit tentu membawa sebuah harapan dan kesempatan bagi negara-negara
sekawasan, serta bagi negara-negara di luar kawasan untuk mendapat keuntungan.
Beberapa perkembangan lingkungan strategis regional yang secara
langsung maupun tidak dapat mempengaruhi moda transportasi Indonesia, di
antaranya:
a. Isu keamanan maritim tetap menjadi salah satu pusat perhatian di
kawasan, karena kawasan ini memiliki beberapa choke point strategis yang
berada di perairan Indonesia, yakni Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok
dan Selat Ombai-Wetar. Luasnya kawasan laut Indonesia dan banyaknya
jalur masuk menjadi potensi ancaman gangguan keamanan serta berbagai
kerawanan seperti terjadinya infiltrasi asing, keluar masuknya terorisme,
ataupun gerakan separatis lainnya seperti RMS, penyelundupan barang
ilegal, penyusupan para pencari suaka, hingga pencurian sumber kekayan
laut. Menjaga keamanan transportasi laut dari tindakan perompakan dan
pembajakan moda transportasi laut sangat memerlukan perhatian khusus
aparatur keamanan dan pertahanan negara dalam meningkatkan
kewaspadaan nasional Indonesia. Menjaga stabilitas keamanan dan politik
negara merupakan hal amat penting agar mampu menjadi daya tarik para
investor asing, menarik minat parawisata, dan meningkatkan perdagangan
bebas sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan devisa negara.
b. APEC saat ini dianggap sebagai salah satu forum ekonomi regional
terpenting di Asia Pasifik, karena melibatkan partisipasi para Pemimpin
56