Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
44
Menyebarnya faham liberalisme yang mengajarkan kebebasan
individu, tidak sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam Pancasila, di lain pihak dampak dari krisis berpengaruh terhadap
akhlak dan sikap serta perilaku masyarakat yang tidak peduli lagi / tak
mengindahkan aturan hukum, norma budaya dan ajaran agama sehingga
bangsa ini menjadi terjerumus dan terperangkap dalam krisis multidimensi
yang berkepanjangan.
Yang paling memprihatinkan adalah rasa kecintaan generasi muda
terhadap tanah air yang berangsur-angsur menyurut bahkan mungkin tidak
ada lagi, hal ini tercermin dari kurangnya kesadaran dan kebanggaan
menjadi putera Indonesia, kesadaran mematuhi hukum, hidup berdisiplin,
kurangnya rasa peduli dan solidaritas sesama anak bangsa seolah-olah
terkalahkan oleh semangat materialisme dan individualisme kondisi seperti
ini apabila tidak segera diwaspadai akan mengancam runtuhnya sendi-
sendi persatuan dan kesatuan.
Tidak adanya keteladanan yang patut dicontoh, maraknya KKN yang
terjadi akhir-akhir ini tak bisa disangkal lagi bersumber pada mental
konsumerisme serta ambisi, kerakusan yang menjadi ciri paham
liberalisme, sehingga kultur dasar masyarakat Indonesia yang patuh dan
taat pada pimpinan berbalik menjadi rasa tidak percaya karena si pemimpin
mengkhianati kepercayaannya. Kondisi inilah yang menjadi dasar
pertimbangan dan alasan untuk lebih mengimplementasikan wawasan
nusantara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara.
h. Gatra Pertahanan dan Keamanan (Hankam).
Stabilitas nasional merupakan faktor utama yang dibutuhkan* demi
terciptanya suasana yang kondusif bagi upaya mengimplementasikan
wawasan nusantara. Hakekat Keamanan Nasional merupakan kondisi
dinamis kehidupan nasional yang bebas dari ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan, baik datang dari luar negeri maupun dari dalam
negeri, sehingga memungkinkan bangsa Indonesia secara terpadu dan