Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
33
b. Lunturnya faham Wawasan Nusantara karena pengaruh
Globalisasi dan Demokratisasi.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
serta lahimya era reformasi maka gelombang demokratisasi dan arus
globalisasi begitu deras masuk ke Indonesia dengan membawa pengaruh-
pengaruhnya. Ibarat jamur musim penghujan, maka paham liberal, komunis
maupun yang lainnya secara perlahan namun pasti mulai tumbuh dan
meluas di kalangan masyarakat. Dengan menyuarakan kebebasan
berekspresi dan persamaan hak maka nilai-nilai persaudaraan, persatuan
dan kesatuan mulai dibeiokan sesuai dengan kepentingannya masing-
masing. Atas nama persaudaraan agama mereka dengan tega menganiaya
orang lain, atas nama persamaan hak maka sudah ada yang menuntut
memisahkan diri dari NKRI dan masih banyak fenomena lainnya yang
diketemukan serta berkembang dalam masyarakat. Kondisi tersebut
menunjukan bahwa faham atau konsepsi wawasan nusantara mulai luntur
dan mengalami pembiasan dalam implementasinya.
c. Belum adanya materi Wawasan Nusantara dalam Program
Pendidikan Nasional.
Selama ini masyarakat Indonesia yang sedang berdemokrasi hidup
di tengah euphoria kebebasan yang sering kali mengedepankan hak serta
kepentingan pribadi dan kelompoknya dengan melupakan akan tanggung-
jawabnya. Sesungguhnya dalam sebuah entitas kebangsaan, sikap
individualisme dan egosentrisme tidak sepatutnya lagi mewamai kehidupan
demokrasi bangsa, terlebih lagi jika dikaitkan dengan etnosentrisme, yang
akan menyebabkan munculnya sentimen primodial.
Dalam situasi dinamika kehidupan demokrasi bangsa yang
demikian, kiranya perlu kepada seluruh elemen masyarakat memiliki
kesadaran yang utuh, bersikap peduli dan mengaplikasikan nasionalisme
dalam kerangka wawasan nusantara, maka tentunya diperlukan suatu
pendidikan tentang wawasan nusantara yang berkualitas sesuai dengan