Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

31

                 daerah dan cenderung menampilkan eophoria kekuasaan
                  dalam kepemimpinannya.

                  3) Dari banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh para
                  pemimpin nasional tingkat daerah seperti disebutkan
                  sebelumnya, menyebabkan hilangnya nilai keteladanan
                  kepemimpinan yang berdampak pada rendahnya
                  kepercayaan masyarakat daerah kepada pemimpin nasional
                  tersebut. Bila sudah terjadi demikian, maka peran pemimpin
                  akan semakin sulit dalam mengendalikan dan memotivasi
                  masyarakatnya.

                  4) Terjadinya konflik daerah yang mengarah pada
                  disintegrasi bangsa, seperti di Aceh, Papua, dan Maluku,
                  menunjukan ketidak mampuan kepemimpinan daerah
                  tersebut dalam mengerahkan dan mengarahkan serta
                  memotivasi masyarakatnya untuk menegakkan persatuan dan
                  kesatuan dalam wadah NKRI. Hal tersebut dapat disebabkan
                  karena belum dimilikinya sifat kenegarawanan oleh para
                   pemimpin daerah serta belum terukurnya kualitas, kredibilitas,
                  dan kompetensi kepemimpinan nasional di tingkat daerah.

13. Im plikasi O ptim alisasi Peran Kepem impinan Nasional terhadap
Peningkatan Daya Saing Bangsa dan Im plikasi Peningkatan Daya
Saing Bangsa terhadap Pembangunan Nasional.

         Pemimpin merupakan penggerak dan motivator seluruh komponen
bangsa untuk menjalankan kehidupan nasional dalam rangka pencapaian
tujuan nasional. Bagi bangsa Indonesia, yang dibutuhkan adalah sistem
kepemimpin nasional yang dapat menjalankan visi pembangunan nasional
dalam rangka membangun daya saing bangsa yang dilandasi nilai-nilai
falsafah Pancasila.
   1   2   3   4   5   6   7   8