Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
29
Jawa, Sumatera, dan Bali dilayani oleh angkutan jalan/truk yang dipadukan
dengan angkutan penyeberangan kurang lebih sebesar 80-90%, sedangkan
transportasi antar Pulau dilayani melalui Pelabuhan Belawan (Pulau
Sumatera), Pelabuhan Banjarmasin (Pulau Kalimantan), Pelabuhan
Makassar (Pulau Sulawesi) dan Pelabuhan Sorong (Papua).
Biaya logistik yang tinggi terjadi mulai dari biaya biaya yang timbul
dipelabuhan pelabuhan, biaya transportasi darat, distribusi barang ke
tempat tujuan atau penyimpanan di gudang, ditambah biaya biaya
pungutan resmi dan tidak resmi di sepanjang jalan semakin menambah
tinggi biaya logistik.45
Tingginya biaya logistik juga disebabkan belum berfungsinya angkutan
multimoda, misalnya untuk mengirim barang dari Tanah Abang ke Bontang
Kalimantan Timur, barang diangkut dulu dari Tanah Abang dengan truk ke
Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, lalu dari Tanjung Perak dikapalkan
ke Balikpapan dan dari Balikpapan diangkut dengan truk lagi ke
Samarinda. Dari Samarinda diangkut melalui jalan darat dengan
perusahaan ekspedisi lain ke Bontang.46
Untuk dapat memahami mengapa kinerja logistik nasional menjadi
rendah (berupa aliran barang domestik dan internasional) sehingga dapat
merumuskan permasalahan yang akan disampaikan pada subbab 14, perlu
diketahui data terkini mengenai kondisi sub sistem logistik nasional yang
dibagi dalam butir butir berikut in i:
a. Angkutan darat
Sistem jaringan jalan yang baik, terintegrasi secara lokal dan nasional,
dapat mendukung sistem transportasi yang efisien dan dapat mendukung
pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi kesenjangan wilayah. Jalan
adalah moda transportasi yang dominan digunakan di Indonesia sekitar
45http://www.merdekainfo.com
46 Ibid