Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
BAB VII
PENUTUP
28. Kesimpulan
Dalam konteks mikro, pendidikan karakter dapat dikatakan berpusat pada
satuan pendidikan. Satuan pendidikan merupakan sektor utama yang secara optimal
memanfaatkan dan memberdayakan semua lingkungan belajar yang ada untuk
menginisiasi, memperbaiki, menguatkan dan menyempurnakan secara terus-
menerus proses pendidikan karakter di satuan pendidikan. Dengan demikian
pendidikanlah yang akan meiakukan upaya sungguh-sungguh serta senantiasa
menjadi garda terdepan dalam upaya pembentukan karakter manusia Indonesia
yang berkarakter kebangsaan.
Dari penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya tentang
implementasi Wawasan Nusantara pada pendidikan dasar guna pembentukan
karakter bangsa dalam rangka menciptakan ketahanan nasional, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
a. Masih kurangnya pemahaman konsep Wawasan Nusantara di lingkungan
guru-guru Sekolah Dasar.
Guru-guru di tingkat pendidikan dasar kurang memahami Wawasan
Nusantara secara utuh, proses transfer ilmu dan sikap dari pendidik ke peserta
didik di lingkungan sekolah dasar hanya bersifat teori atau dapat dikatakan
melalui proses pembelajaran di kelas saja. Seharusnya dalam membantu
melahirkan karakter manusia Indonesia yang berkarakter kebangsaan guru-
guru di lingkungan pendidikan dasar harus memiliki inovasi dalam pola transfer
ilmu Wawasan Nusantara, misalkan guru-guru di Sekolah Dasar sering
memberikan contoh kongkret berupa sikap, perkataan dan tindakan yang
mencerminkan nilai-nilai luhur kebangsaan seperti toleransi, gotong royong,
jujur, kerja keras, semangat patriotisme kepada para peserta didik sehingga
peserta didik dapat memahami secara utuh esensi dari Wawasan Nusantara
dan tentunya akan melekat dalam karakter peserta didik.
75