Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
67
baik dari sektor pertanian, perkebunan maupun perikanan sehingga
mampu mewujudkan wilayah yang memiliki Ketahanan Pangan yang
tangguh dan kuat.
Keberhasilan dan optimalisasi dalam membangun sinergitas dan
kerja sama lintas sektoral dalam bidang pangan juga dapat dilihat dari
proses penyusunan kebijakan pangan, sinkronisasi peraturan dan
inspeksi bersama antar lembaga. Dalam menyusun kebijakan pangan
lintas sektoral tersebut, TNI AD dengan metode Pembinaan
Teritorialnya diharapkan mampu membangun sinergi atau kerja sama
dengan lembaga/institusi maupun pelaku pertanian lainnya serta
mampu melaksanakannya dengan optimal.
Optimalnya kerja sama dan sinergitas yang telah dilaksanakan
saat ini seperti yang telah dilakukan oleh TNI AD dengan Kementerian
Pertanian Rl dalam bentuk TMKP (TNI AD Mendukung Ketahanan
Pangan), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Rl dalam bentuk
TM IP (TNI AD Mendukung Industrialisasi Perikanan), serta berbagai
kerja sama lainnya dan dapat terealisasi pelaksanaan program
kegiatannya secara optimal maka akan dapat meningkatkan
produktifitas pangan sehingga memberikan kepastian dalam
mewujudkan Ketahanan Pangan yang pada akhirnya akan
meningkatkan Ketahanan Nasional.
c. Prajurit TNI AD Mampu Mengaplikasikan Fungsi Pembinaan
Teritorial Di Lapangan Termasuk Pada Program Ketahanan
Pangan Sehingga Mampu Mendorong Terwujudnya Ketahanan
Pangan Di Wilayahnya.
Sekarang ini, tantangan sektor pertanian kian kompleks.
Karena tantangan yang harus dijawab tidak saja bagaimana kita
mampu meningkatkan produksi dalam rangka menjaga Ketahanan dan
Keamanan Pangan, tetapi lebih dari itu, yakni juga menyangkut
bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apabila fungsi
Pembinaan Teritorial TNI AD dapat dilaksanakan dengan baik dan
tepat sasaran, begitu pula dengan implementasinya di lapangan,

