Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
terpendam dalam khazanah budaya peninggalan nenek moyang, khususnya
yang tercermin dalam naskah, yang berhubungan dengan masalah
kepemimpinan. Adapun salah satu naskah yang akan banyak kami kupas
dalam penulisan ini disamping kearifan lokal dari Jawa (Gajah Mada,
Mangkunegara, Ki Hajar Dewantoro, serat Pamarayoga, Bugis, dan Iain-lain),
lebih khusus kami akan memfokuskan kajian-kajian kearifan budaya lokal dari
kepemimpinan berdasarkan naskah Sunda buhun (Sang Hyang
Siksakandang Karesian, Amanat Galunggung, Sang Hyang Hayu, Carita
Parahiangan, dan Iain-lain), kenapa disini kami pilihkan salah satu model
kearifan lokal ini berdasarkan naskah Sunda buhun walaupun kami tahu
bahwa di Indonesia itu begitu banyak kearifan lokal dari berbagai suku
sebagai lokal wisdom yang luar biasa. Namun berdasarkan UUD NRI 1945,
budaya nasional puncak budaya daerah dan berdasarkan catatan sejarah,
kerajaan sunda merupakan salah satu Dinasti yang mampu memimpin
kerajaan selama kurang lebih 15 abad dengan sukses tanpa tergantikan oleh
Dinasti lain yakni mulai dari Dinasti Aki Tirem/Dewawarman sejak tahun 130 M
(Kerajaan Salakanagara di Pandeglang) sampai dengan Jaya Singawarman
(Kerajaan Taruma nagara), kemudian Tarusbawa (Sunda), Sang Wreti
Kendayun (Galuh), Sri Baduga Maharaja (Padjajaran), Walang Sungsang dan
Syarif Hidayatullah (Cirebon) dan terakhir Prabu Geusan Ulun (Sumedang
Larang) 1608. (Drs. Yoseph Iskandar, Sejarah Jawa Barat, Yuganing
Rajakawasa, CV Geger Sunten Bandung, 1997) Semua pemimpin kerajaan itu
murni satu darah berawal dari keturunan Aki Tirem/Dewawarman, adakah di
dunia ini yang mampu memegang tampuk kepemimpinan selama 1478 tahun
secara turun-temurun tanpa putus?. Dalam hal ini tidak terlalu berlebihan bila
kita harus belajar lebih jauh. Ada rahasia apa dalam konteks kepemimpian
tersebut sehingga bisa langgeng dan bertahan sampai lebih dari 2 windu?.
Kami yakin kearifan lokal budaya Melayu, Bugis, Dayak, Papua dan Iain-lain
pun mempunyai nilai-nilai unggul tersendiri yang tidak kalah hebat dengan
budaya Sunda dan Jawa. Sesungguhnya ingin sekali kami tulis dan sajikan
sebagai masukan untuk memperkaya khazanah nilai-nilai kearifan budaya
lokal yang menyangkut kepemimpinan ini, biar lengkap se Nusantara. Namun
5

