Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

BABI
                                 PENDAHULUAN

  1. Umum

        Umumnya masyarakat menganggap bahwa pembangunan nasional bertumpu
 pada pembangunan ekonomi dan pembangunan politik . Meskipun anggapan ini
 tidak salah namun secara simultan pembangunan sosial, pembangunan hukum,
 pembangunan hankamnas dan pembangunan lainnya dilakukan untuk
 pembangunan nasional namun porsinya tidak sebesar pembangunan ekonomi.

        Pembangunan ekonomi dapat diukur secara kuantitatif hasilnya dan dapat
 dijelaskan secara kualitatif atas perubahan yang teijadi di dalam masyarakat.
 Beberapa indikator ekonomi disepakati sebagai cara untuk melihat perubahan dan
 perkembangan ekonomi nasional maupun regional.

        Pada umumnya ukuran yang sering menjadi perhatian adalah tingkat
pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, persentase penduduk miskin, tingkat
inflasi, tingkat suku bunga, nilai export dan import, nilai pendapatan nasional dan
daerah, dan gini ratio adalah ukuran-ukuran indikator ekonomi dari suatu Negara.

       Kesenjangan ekonomi sering disebut sebagai masalah pemerataan hasil
pembangunan yaitu memburuknya distribution o f income (distribusi pendapatan
yang timpang). Kesenjangan ekonomi dapat ditunjukkan oleh jarak antara
pendapatan masyarakat terendah dengan pendapatan masyarakat tertinggi,
sedangkan kesenjangan pembangunan ditunjukkan oleh jarak antara penduduk
termiskin dengan penduduk terkaya, biasanya dilihat dari nilai gini rationya. Untuk
Indonesia, gini ratio sebesar 0.41, sedangkan gini ratio di perkotaan sebesar 0.43
dan di pedesaan sebesar 0.36 ('www.keberpihakan.org). Nilai gini ratio tersebut
menunjukkan kesenjangan ekonomi yang cukup lebar.

       Kesenjangan yang sangat tajam dapat menimbulkan kerawanan sosial,
rendahnya kesetiakawanan dan tingginya kecemburuan sosial. Dengan begitu
persoalan ekonomi menjadi persoalan sosial yang selanjutnya menjadi persoalan
politik yang dapat melemahkan ketahanan nasional. Oleh karena itu, pertumbuhan
ekonomi selalu dipertanyakan pada sumbangannya menurunkan angka kemiskinan
atau berkurangnya jumlah orang miskin. Pembahasan dan diskusi tentang
kemiskinan menjadi topik yang hangat di kalangan ekonom karena kemiskinan
   12   13   14   15   16   17   18   19   20