Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
3
serta akan memperkuat dan menyehatkan pertumbuhan, serta dapat
bertahan terhadap ancaman fisik, baik serangan CBRN-E sebagai
ancaman militer maupun buangan ’’limbah” sebagai ancaman non militer.
Pada saat ini pengendalian ancaman CBRN-E di Indonesia masih
bersifat sektoral, koordinasi belum optimal dan belum terintegrasi dalam
suatu sistem. Disisi lain, pengendalian masih mengarah pada bagaimana
tindakan penyelesaian setelah terjadinya ancaman, belum secara
komprehensif pada pembangunan deteksi dini untuk menangkal dan
mencegah ancaman CBRN-E terjadi. Dari aspek peraturan perundangan
juga, belumlah lengkap, sebagai contoh Undang-Undang nomor 9 tahun
2008 tentang Penggunaan Bahan Kimia dan Larangan Penggunaan Bahan
Kimia sebagai Senjata, Peraturan Presiden nomor 30 tahun 2011 tentang
Pengendaian Zoonosis, belumlah terimplementasikan sampai pada tataran
teknis operasional.
Kondisi ini akan sangat rawan, mengingat sifat dual use dari CBRN-
E yang dapat dipergunakan untuk kesejahteraan dan kepentingan
pengembangan iptek serta dapat disalahgunakan sebagai senjata dan alat
teror. Kondisi ini berkaitan dengan intention seseorang yang sulit
diprediksi, sehingga membutuhkan kualitas dan kapasitas intelijen yang
tinggi untuk dapat mengungkap intention para pelaku teror atau terjadiya
kejanggalan perubahan lingkungan, yang juga menuntut pemahaman
masyarakat akan ancaman CBRN-E. Disisi lain, sistem keamanan dan
pengamanan CBRN-E yang dapat membangun deteksi dini belum
sepenuhnya ada. Demikian pula, ditinjau dari aspek moral, dengan
tumbuh suburnya radikalisme yang tidak lagi mengindahkan nilai-nilai luhur
Pancasila, akan mendegradasi wawasan kebangsaan. Kondisi ini akan
menjadi faktor pengganda terhadap peluang penggunaan dan
pengembangan senjata CBRN-E. Letak geografis negara kita yang sangat
strategis, dapat saja menjadi ancaman yang mempermudah masuknya
teroris dari luar negeri. Adanya konflik di berbagai daerah seperti di Papua,
Poso, Ambon, dan hal lain seperti besarnya jumlah penduduk dengan
tingkat pendapatan yang rendah serta meningkatnya jumlah pengangguran