Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

53

berdaulat merupakan pedoman yang tidak dapat dipisahkan

dengan diri masyarakat dan bangsa, karena ideologi akan

memberikan warna terhadap bentuk-bentuk penetapan yang ada

didalam konstitusi negara yang akan memberikan model terhadap

implementasi ideologi dalam birokrasi pemerintahan dan

penyelenggaraan negara.30 Aspek ideologi tampaknya belum atau

kurang tersentuh  secara maksimal dalam pembahasan dan

analisis ancaman dari senjata pemusnah massal padahal aspek ini

sangat erat kaitannya terutama dengan munculnya ideologi-ideologi.

Kelompok Sekte Aum Ahinrikyo yang menteror kereta bawah tanah

Tokyo pada Maret 1995 misalnya menggunakan agensia biologi

Clostridium botulinum dan anthrax. Faktor lain yang perlu

dipertimbangkan adalah Islam kini telah banyak bergeser dari

agama yang mengajarkan kebaikan dan kedamaian menjadi ideologi

yang mengkotak-kotakkan aliran. Tidak mustahil bahwa bahan

biologi digunakan oleh kelompok ideologi tertentu untuk

melancarkan serangan teror mereka karena adanya keyakinan

bahwa aliran mereka lah yang paling benar. Peran intelijen dalam

hal ini menjadi sangat penting dalam meng-counter ancaman-

ancaman yang mungkin muncul dari kelompok ideologi tertentu.

e. Aspek Politik. Politik merupakan instrumen utama yang

dapat menjadi penentu damai atau perang, karena perang

merupakan kelanjutan dari kegiatan politik dengan cara lain.

Kehidupan politik bangsa Indonesia saat ini masih terasa akibat

uphoria reformasi dan keinginan untuk mewujudkan pemerintah

yang demokratis menjunjung tinggi hak asasi manusia dan

demokratisasi. Kondisi sosial politik yang berkembang sering

menimbulkan konflik sosial yang memunculkan berbagai masalah.

Kepedulian politik terhadap permasalahan ancaman CBRN-E masih

belum popular dan tampaknya masih parsial.  Political will

pemerintah masih belum signifikan. Hal ini terlihat dengan masih

30 Ermaya Suradinata “ Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam Kerangka Keutuhan NKRI
Suara Bebas, Oktober 2005, hal 115.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15