Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
72
tempat ibadah, perebutan pengaruh dalam Pemilukada, sengketa batas wilayah,
perebutan sumber kekayaan alam, tawuran antar warga, tawuran antar pemuda/
pelajar/supporter, perkelahian antar suku, tawuran antar Ormas dengan masyarakat
dan Iain-lain. Dan bukan tidak mungkin konflik masih akan terjadi dan berlanjut,
sehingga peran Pemerintah untuk mengimplementasikan kewaspadaan nasional
terhadap setiap potensi konflik, menjadi penting dan perioritas perhatian. Pada
tahun 2014 Negara Indonesia akan menyelenggarakan perhelatan akbar yakni
Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden/ Wakil Presiden, sehingga oleh karena itu
penanganan konflik selain menjadi perhatian kita semua juga mempertaruhkan
harkat dan martabat Indonesia dari pandangan dunia internasional, sehingga perlu
langkah-langkah optimalisasi kewaspadaan nasional, agar Pemilu berlangsung
sukses.
a. Kontribusi kondisi kewaspadaan nasional terhadap konflik komunal
yang diharapkan terhadap kesuksesan Pemilu 2014.
Dengan kondisi yang diharapkan terwujud, maka masyarakat akan
memiliki ketanggapsegeraan terhadap fenomena yang ada, sehingga sedini
mungkin setiap fenomena yang muncul dapat segera terdeteksi dan segera
diberikan peringatan dini dilanjutkan langkah-langkah pencegahan agar tidak
berkembang menjadi ancaman faktual. Selain itu kerawanan-kerawanan
terkait dengan penyelenggaraan tahapan Pemilu dapat diantisipasi dengan
segera, dan meskipun terjadi riak-riak , namun riak-riak tersebut diharapkan
dapat terselesaikan dengan segera dan tuntas serta tidak menimbulkan
korban.
Pemilu yang sukses adalah Pemilu yang dapat diselenggarakan
secara demokratis dalam kondisi Kamtibmas yang kondusif. Kriteria situasi
Kamtibmas yang kondusif pada penyelenggaraan Pemilu 2014, meliputi
terjaminnya penyelenggaraan pendistribusian sarana dan prasarana Pemilu
(logistik Pemilu) dengan aman, lancar dan lengkap sampai ke tujuan,