Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

memerintah dengan kekerasan. Tetapi, tatkala Negeri Alengka didatangi
tentara Rama dengan pasukan kera yang ingin menghancurkannya,
Kumbakama pun "bangun dari tidumya". Dia ambii senjata, menuju ke
medan perang dan berkata: “Saya tidak membela Rahwana, saya tidak
membela Raja Alengka. Saya berperang membela tanah air saya,
membela ibu pertiwi saya, di mana saya lahir, hidup dan dibesarkan,
sebagai rasa kepedulian, sikap patriotisme, menunjukkan identitas dan jati
diri sebagai warga bangsa terhadap negerinya.

       Dari fenomena - fenomena yang terjadi di ranah publik menunjukkan
dinamika kehidupan masyarakat, dimana semakin memudamya toleransi
sosial, dengan seringnya terjadi konflik horizontal yang berdimensi
keagamaan menimbulkan pertanyaan bagaimana Ketahanan Nasional
akan tangguh bila antar umat beragama tidak harmonis dan jati diri bangsa
tidak akan tercermin bila nilai - nilai Pancasila diabaikan/ tidak teraktualisai.
Apakah sebagai warga bangsa yang ketika dilahirkan sudah memiliki
Ideologi terbuka dan bersifat universal seperti Pancasila yang perumusan
kelima silanya tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 untuk mewujudkan
cita-cita bangsa dan mencapai tujuan nasional yaitu melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia (misi keamanan), memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa (misi
kesejahteraan) dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial (misi pembentukan
lingkungan). Bagaimana pula peraturan-peraturan yang melandasi umat
beragama di Indonesia? Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
dirumuskan pokok permasalahan yang timbul yaitu "Bagaimana
mcngaktualisasikan nilai - nilai Pancasila dalam harmonisasi antar
umat beragama guna meningkatkan jati diri bangsa dalam rangka
ketahanan nasional?".

                                                      5
   1   2   3   4   5   6   7   8