Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

51

yang tengah terjadi masyarakat, di antaranya: munculnya
masyarakat individualis (individualisation within society),
masyarakat ilmiah (scientification of society), konsumerisme
(consumerism), perubahan pola kebutuhan (changing demands),
dan meningkatnya tuntutan akan akuntabilitas (increasingly
demands accountability).

          Dampak penting terhadap Perguruan Tinggi akibat
munculnya berbagai tantangan dan perubahan keenderungan di
atas antara lain adalah perubahan bentuk pendidikan dan
pelatihan. Dalam ekonomi berbasis pengetahuan ini, dibutuhkan
manusia yang berketrampilan tinggi dan multi talenta. Proses
pendidikan di Perguruan Tinggi harus dapat berperan dalam
menghasilkan manusia yang berkarakter seperti ini. Lebih lanjut,
fenomena ekonomi berbasis pengetahuan mendorong alumni
Perguruan Tinggi yang telah bekerja untuk ingin selalu
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Pendekatan belajar
secara tradisional Perguruan Tinggi yang berhenti dalam jenjang
tertentu (sarjana atau pascasarjana) akan bergeser mengarah
pada pendidikan bersifat sepanjang masa (lifelong education).
Evolusi ini dapat diartikan, ke depan, peserta didik tidak lagi
didominasi oleh para lulusan baru pendidikan menengah (SMA),
namun oleh alumni Perguruan Tinggi yang telah bekerja.

    Konsekwensi dari percepatan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah perlunya perubahan pola pengajaran di
Perguruan Tinggi dari orientasi persekolahan ke orientasi belajar.
Perubahan ini menuntut paradigma dimana peserta didik tidak
diajarkan fakta dan data semata tapi juga belajar untuk
bagaimana belajar, belajar mentransformasikan informasi menjadi
pengetahuan baru dan selanjutnya bagaimana
mengaplikasikannya. Tidak kalah pentingnya belajar mencari dan
menganalisis informasi serta memecahkan persoalan. Kini dalam
situasi ekonomi dimana perusahaan memproduksi barang dan
jasa untuk pasar global dan saling berkompetisi dengan
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14