Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
10. Tinjauan Pustaka
a. Prof Sjafrizal, 2008, Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi
Selama ini teori ekonomi tidak memperhitungkan pengaruh
wilayah (ruang) dalam analisisnya. Sementara itu secara faktual
kegiatan ekonomi tidak dapat dilepaskan dengan karakteristik wilayah
dalam hal ini geografi dan demografi. Pertanyaan dasar dalam
ekonomi wilayah ini adalah untuk setiap wilayah tertentu, maka
barang atau aktifitas apa yang dapat diproduksi dan akan dikirim
kemana untuk dikonsumsi. Fakta menunjukkan bahwa untuk wilayah
dengan jumlah penduduk tinggi dan tingkat pertumbuhan yang tinggi,
maka wilayah tersebut akan berkembang lebih cepat dibandingkan
dengan wilayah yang berpenduduk sedikit dan dengan pertumbuhan
ekonomi yang rendah. Atas dasar hal tersebut tantangan penyebaran
kegiatan ekonomi di wilayah yang masih tertinggal adalah upaya
untuk mengembangkan pusat pertumbuhan dengan memanfaatkan
karakteristik wilayah setempat. Untuk mengembangkan pusat
pertumbuhan yang dimaksud setidaknya ada lima langkah yang perlu
ditempuh. Langkah pertama adalah menetapkan lokasi pusat
pertumbuhan dengan memperhatikan berbagai keuntungan lokasi
geografis yang dimiliki. Dalam hal ini ketersediaan berbagai
infrastruktur dasar menjadi sangat penting. Langkah kedua, meneliti
potensi ekonomi wilayah terkait komoditas unggulan atau sumber
kekayaan alam yang sudah dimiliki dan potensial untuk
dikembangkan. Langkah ketiga, meneliti keterkaitan input dan output
dari kegiatan ekonomi yang direncanakan. Kebutuhan input ini akan
menentukan kebutuhan infrastruktur yang diperlukan untuk
mendukung produksi. Langkah keempat menentukan jenis sarana dan
infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan pusat
pertumbuhan tersebut. Langkah kelima adalah membentuk atau
mengorganisasi kelembagaan yang diperlukan. Dalam hal ini
pemerintah daerah dapat bertindak sebagai regulator dan fasilitator
yang memungkinkan investasi dapat berkembang.
19