Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2

masyarakat lokal. Bagi masyarakat lokal, lingkungan hidup menjadi
kepedulian mereka, karena hal tersebut berhubungan langsung
dengan keberadaan mereka dimana mereka telah tinggal dan akrab
dengan lingkungan hidupnya dalam kurun waktu yang cukup panjang,
jauh sebelum aktivitas pertambangan akan atau sedang berlangsung
di sekitar mereka.

c. Minimnya iklim investasi untuk mengembangkan industri
         Minerba

         Kebijakan pemerintah/peraturan-peraturan tentang pengelolaan
pertambangan yang tumpang tindih (overlap) telah mengakibatkan
tidak kondusifnya iklim usaha yang tercermin dari turunnya investasi
dan kepercayaan khsusnya para investor asing kepada Indonesia.
Dampak dari kebijakan pemerintah tersebut telah menimbulkan
kerugian bagi pemasukan pemerintah dan tidak efektifnya
pengelolaan industri pertambangan yang berwawasan lingkungan,
padahal kita memahami bahwa perkembangan pertambangan disuatu
negara tidak hanya ditentukan oleh potensi SKA, tetapi lebih banyak
bergantung pada kebijakan pemerintah dalam menciptakan iklim
usaha yang kondusif, sehingga para investor baik lokal maupun asing
akan tertarik untuk melakukan investasi. Permasalahan lain yang
timbul adalah adanya nuansa politik dalam investasi yang
menggunakan investor asing. Pemerintah negara asing akan turut
campur ketika perusahaannya yang beroperasi menghadapi masalah
dalam operasinya di Indonesia, sekalipun masalah tersebut
menyangkut persoalan terkait dengan kemaslahatan rakyat Indonesia.
Contoh Amerika Serikat dalam kasus Freeport dan Newmont. Masih
rendahnya tingkat iklim investasi, karena belum terwujudnya sistem
tenaga kerja yang lebih efisien, peraturan perundang-undangan belum
dapat menjamin adanya kepastian investasi dan pembangunan
infrastruktur yang memadai, jaminan keamanan dan penguasaan
 Iptek belum kondusif, kualitas SDM belum memadai, dan
 pembangunan infrastruktur yang belum kondusif

                                                 34
   1   2   3   4   5   6   7