Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

mulai dari aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, sampai dengan
pertahanan keamanan. Dalam menyikapi perkembangan lingkungan
strategis yang terjadi, diperlukan pemahanan terhadap paradigma nasional
secara komprehensif dan holistik agar perkembangan lingkungan strategis
tersebut tidak membawa pengaruh yang dapat menyebabkan gejolak dan
mengganggu proses pembangunan nasional yang berkelanjutan di negara
kita. Globailisasi bercirikan keterbukaan dalam masalah informasi membuat
berbagai kejadian di belahan dunia yang satu begitu mudah diketahui dan
cepat dapat diakses dari belahan dunia yang lain. Begitu juga dengan
berbagai kejadian di Indonesia yang berkaitan dengan masalah
penyelenggaraan kegiatan pengelolaan mineral dan batubara. Bangsa-
bangsa lain di dunia dengan cepat akan mengetahui bahwa kebijakan
industri mineral dan batubara di Indonesia telah mulai dikembangkan dari
bahan mentah menjadi barang-barang dengan nilai ekonomi yang tinggi.
Kebijakan ini akan cepat sekali diketahui diseluruh dunia karena adanya
akses teknologi informatika. Oleh sebab itu dalam bab ini akan membahas
pengaruh perkembangan lingkungan strategis secara global, regional
maupun nasional. Di samping itu perkembangan lingkungan strategis ini
akan dapat memanfaatkan peluang yang ada dan menemukenali kendala
yang mungkin akan dihadapi.

16. Pengaruh Perkembangan Lingkungan Global

         Kekuatan ekonomi politik internasional saat ini setidaknya terletak
pada tiga lembaga global, World Trade Organization (WTO), Bank Dunia dan
International Monetary Fund (IMF). WTO adalah organisasi perdagangan
dunia yang dihasilkan dari Putaran Uruguay General Agreement on Tariffs
and Trade atau GATT (1986-1994) dibentuk sebagai satu upaya untuk
 mendorong terciptanya liberalisasi perdagangan dan menghasilkan aturan-
 aturan perdagangan multilateral yang transparan, adil dan predictable.
Anggota WTO saat ini telah mencapai 150 negara. Sejak berdirinya pada
 tanggal 1 Januari 1995, berbagai perundingan dan negosiasi telah

                                                         37
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12