Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

19

                  a) Malthus tidak yakin akan hasil preventive cheks.
                  b) la tak yakin bahwa ilmu pengetahuan dapat
                  mempertinggi produksi bahan makanan dengan cepat.
                  c) la tak menyukai adanya orang-orang miskin
                  menjadi beban orang-orang kaya.
                  d) la tak membenarkan bahwa perkembangan
                  kota-kota merugikan bagi kesehatan dan moral dari
                  orang-orang dan mengurangi kekuatan dari negara.

b. Aliran Marxist (Karl Marx dan Fried Engels).
         Karl Marx dan Friedrich Engels (1834) adalah generasi

sesudah Maltus. Paham Marxist umumnya tidak setuju dengan
pandangan Maltus, karena menurutnya paham Maltus bertentangan
dengan nurani manusia. Dasar pegangan Marxist adalah beranjak
dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Beda pandangan
Marxist dan Maltus adalah pada “Natural Resource” tidak bisa
dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan
penduduk. Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara
bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi
tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis).
Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia
semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak
perlu diadakan pembatasan penduduk.

         Pendapat Aliran Marxist antara lain:
         1) Populasi manusia tidak mengendalikan makanan, tapi
         mempengaruhi kesempatan kerja.
         2) Kemelaratan bukan terjadi karena cepatnya
         pertumbuhan penduduk, tapi karena kaum kapitalis
         mengambil sebagian hak para buruh.
         3) Semakin tinggi tingkat populasi manusia, semakin tinggi
         produktivitasnya, jika teknologi tidak menggantikan tenaga
         manusia maka tidak perlu mengendalikan jumlah kelahiran
   1   2   3   4   5   6   7   8