Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

41

budaya diatas, maka bisa diartikan bahwa globalisasi budaya adalah :
"serangkaian proses dimana relasi akal dan budi manusia relatif terlepas
dari wilayah geografis". Dalam pandangan hiperglobalis mereka
berpendapat globalisasi budaya adalah proses homogenisasi dunia
dibawah bantuan budaya popular Amerika atau paham konsumsi budaya
barat pada umumnya. Definisi hiperglobalis, jika bisa disamakan dengan
keanekaragaman istilah globalisasi pada umumnya, adalah Westernisasi,
simbolis sifat konsumerisme. Definisi ini tidak dapat terlepas dari pada sifat-
sifat yang cenderung mengandung pikiran ekonomi, berorientasi ekonomi,
dan dinilai dari penekanan paham konsumsi terhadap budaya Barat pada
umumnya sebagai budaya yang diperjualbelikan, sementara masyarakat
dunia adalah konsumen yang menikmati.

17. Perkembangan Lingkungan Regional.

       Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di
kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu
menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah
menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi
tetapi miskin dalam rohani”.

       Kebudayaan Korea di Indonesia, selain memberikan dampak positif,
juga memberikan dampak negatif sebagai akibat invasi kebudayaan korea
di Indonesia. Produk-produk kebudayaan Korea seperti film-film, musik-
musik, dan style Korea mengancam pola perilaku generasi muda.
Permasalahan utamanya adalah hilangnya kebanggaan terhadap
kebudayaan sendiri dan menganggap produk dalam negeri lebih rendah
karena membandingkan teknologi Korea lebih canggih dibandingkan
teknologi Indonsia dalam menciptakan produk. Kebudayaan Korea yang
mengalami modernisasi akan menggeserkan norma-norma dalam
lingkungan kita, sebagai contoh adalah banyaknya penyanyi-penyanyi dan
aktor-artis Korea yang menggunakan style atau fashion yang tidak patut
dalam kepantasan kebudayaan Indonesia.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18