Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
57
d. Ideologi. Ungkapan keprihatinan Presiden pada peringatan hari
lahirnya Pancasila merupakan potret keraguan masyarakat terhadap
nilai-nilai luhur Pancasila. Kalangan intelektual enggan mendiskusikan
Pancasila bukan karena Pancasilanya yang jelek, tetapi karena takut
dicap “tidak reformis”. Ketakutan tersebut telah membuat mereka
secara sadar melepaskan pegangan hidup bangsa yang telah dengan
susah payah digali dari nilai-nilai luhur bangsa sendiri. Dengan sadar
pula mereka telah menanggalkan identitasnya sebagai bangsa yang
luhur. Dalam kondisi seperti itulah perlu dimantapkan Ketahanan
Nasional diantaranya melalui pembentukan Badan Keamanan Maritim
ASEAN.
e. Politik. Pembangunan bidang politik menuju kearah
terbentuknya tata politik yang demokratis telah menunjukan hasil yang
memuaskan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap citra Indonesia di
panggung internasional. Pada gilirannya telah membantu pemulihan
kepercayaan dunia terhadap kemampuan bangsa Indonesia dalam
mengelola kehidupan bernegara. Momentum tersebut merupakan
modal yang sangat berharga bagi upaya meyakinkan para pemimpin
ASEAN dalam rangka meningkatkan stabilitas keamanan ASEAN.
Modal tersebut harus dipadukan dengan kecerdasan para diplomat
kita dalam mengkomunikasikan dan memperjuangkan kepentingan
nasional dalam arena hubungan internasional, sehingga terbentuknya
Badan Koordinasi Keamanan Maritim ASEAN akan memberi nilai
tambah bagi kepentingan nasional.
e. Ekonomi. Menurut Tinjauan Kebijakan Moneter BI, Nilai Produk
Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga konstan 2000 pada
tahun 2013 mencapai Rp2.770,3 triliun, naik Rp151,4 triliun
dibandingkan tahun 2012 (Rp2.618,9 triliun). Bila dilihat berdasarkan
harga berlaku, PDB tahun 2013 naik sebesar Rp 854,6 triliun, yaitu