Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
75
wilayah di Laut Cina Selatan. Akan tetapi, Asia Tenggara merupakan lahan
strategis bagi Indonesia yang memiliki sejumlah potensi regionalitas di dalam
keanggotaan ASEAN. Singkat kata, apabila stabilitas regional di dalam tubuh
ASEAN terancam karena sengketa di kawasan Laut Cina Selatan, maka hal
tersebut akan berdampak pada ketidak sesuaian terhadap kredibilitas dari
postur keamanan ASEAN yang akan berpengaruh bagi Indonesia.
Pertimbangan atas konflik ini diperkirakan akan menimbulkan sebuah chaos
apabila dibiarkan semakin memuncak. Sehingga, walaupun Indonesia bukan
merupakan aktor yang langsung terlibat di dalam sengketa wilayah ini,akan
tetapi Indonesia memiliki potensi untuk menjadi aktor kunci yang dapat
memberikan peran secara konstruktif dalam upaya penyelesaian masalah
konflik di Laut Cina Selatan secara damai.
d. Konsepsi geostrategi Indonesia kedepan pada hakekatnya bukan
mengembangkan kekuatan untuk penguasaan terhadap wilayah di luar
Indonesia atau untuk ekspansi terhadap negara lain, tetapi konsep strategi
yang didasarkan pada kondisi metode, atau cara untuk mengembangkan
potensi kekuatan nasional yang ditujukan untuk pengamanan dan menjaga
keutuhan kedaulatan Negara Indonesia dan pembangunan nasional dari
kemungkinan gangguan yang datang dari dalam maupun dari luar negeri.
Dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dari luar,
perlu disusun satu geostrategi dengan memperhatikan adanya kenyataan
bahwa dunia telah saling terkait satu sama lain dengan derajat transparasi yang
semakin tinggi. Geostrategi itu juga dilandasi dengan kesadaran bahwa
ketahanan nasional saja tidaklah cukup untuk menjamin rasa aman rakyat dan
kelangsungan pembangunan nasional apabila tidak didukung oleh Ketahanan
Regional.
Sebagai langkah nyata dan tindakan riil dari penjabaran strategi yang
ada, dilaksanakan upaya-upaya secara komprehensif, integral dan holistik
serta mewujudkan suatu sinergitas kerja yang optimal.