Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
38
c. Kurangnya sarana, prasarana (sarpras) dan pelayanan
transportasi
Kurangnya sarpras dan pelayanan transportasi di daerah
perbatasan Kalimantan berpengaruh langsung pada rendahnya
konektivitas transportasi karena kurang terhubungkan dengan pusat
pemerintahan dan pusat-pusat pertumbuhan, terutama pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi terdekat sehingga membuat daerah
perbatasan relatif terisolasi dan tertinggal. Hal ini berarti tidak
mendukung kemandirian daerah perbatasan Kalimantan untuk
mewujudkan keadilan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Kurangnya sarpras dan pelayanan transportasi di daerah
perbatasan Kalimantan menunjukkanimplementasi kebijakan
pembangunan untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan
kesejahteraan masyarakat rendah. Hal ini ditandai oleh banyaknya
WNI penduduk perbatasan yang berorientasi ke Malaysia karena
daerah perbatasan Malaysia lebih maju dan didukung oleh
konektivitas transportasi yang baik. Banyak WNI penduduk wilayah
perbatasan sehari-hari bertransaksi kebutuhan sehari-hari di
Malaysia, karena lebih murah dengan perbedaan harga yang besar
serta kualitas lebih baik. Sehingga banyak masyarakat Indonesia di
perbatasan bergantung secara ekonomi pada Malaysia.
Bagian akhir pada pembahasan pada bab ini adalah ditemukannya
berbagai persoalan yang dihadapi untuk nantinya dicarikan
penyelesiannya. Sebelum sampai ke sana, perlu kiranya diketahui
pekembangan lingstra berserta peluang dan kendalanya yang akan
dibahas pada bab selanjutnya.