Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

30

        Selain dipicu oleh faktor di atas, konflik antar umat beragama juga
terjadi karena adanya faktor internal yang mempengaruhi umat beragama
itu sendiri. Faktor internal dimaksud antara lain faktor keyakinan (ideologi),
pemahman, dan kualitas pemuka agama itu sendiri dalam memahami
ajaran, mengelola dan mempengaruhi kehidupan umatnya. Terdapat
hubungan korelatif antara dinamika gerakan dan situasi kehidupan
pemuka agama dengan implemntasi kewaspadaan nasional

        Oleh karena itu, pencegahan terjadinya konflik antar umat
beragama memiliki ketergantungan terhadap tingkat kewaspadaan nasional
pada masyarakat terhadap kemungkinan potensi lahirnya konflik antar
umat beragama. Apa yang disebut dengan deteksi dini (early detection)
dan peringatan dini (early warning) dari aparat kemanan dan aparat
pemerintah dalam menykapi berbagai permasalahan baik di kota maupun
di daerah yang menjadi pangkal lahirnya konflik antar umat beragama.

        Aspek yang menyakut pengamalan nilai dan sikap moral seperti:
pengamalan nilai luhur pancasila sudah mulai lintur; tidak terbangunnya
komitmen moral dalam menghormati kelompk atau keyakinan pihak lain,
dan munculnya egoisme mayoritas di daerah; termasuk lemahnya disiplin
taat asas, lemahnya akomodasi peraturan, dan lemahnya pelayanan publik
dalam upaya mewujudkan kesapakatan perdamaian dan kerukunan.
Berikut ini akan diuraikan gambaran terjadinya konflik antar umat beragama
dan cara penanganannya.

        a. Dinamika Konflik antar umat beragama di Indonesia.
                 Peristiwa konflik antar umat beragama bukan merupakan

         fanomena baru tetapi peristiwa ini pernah terjadi pada masa
         sebelum negara Indonesia melakukan reformasi. Di zaman orde
         lama konflik antar umat beragama telah terjadi di beberapa tempat
         antara lain di Tasikmalaya, Pekalongan dan di Situbondo. Menurut
         hasil penelitian, penyebab konflik itu pada umumnya dipicu oleh
         adanya penghinaan terhadap ulama dan agama sebanyak 35 %,
         faktor penangkapan tokoh ulama setempat sebanyak 34 %, dan
   11   12   13   14   15   16   17