Page 19 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 19

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI_____________________________________________3
        Fakta dan kenyataan berikut ini menunjukkan bagaimana sektor informal

berperan dalam pembangunan di Indonesia. Peran sektor informal ini telah

berlangsung sejak lama dalam pasang surut perkembangan masyarakat dan

dinamika perkembangan ekonomi. Di masa awal orde baru, selama pembangunan

jangka panjang pertama, meskipun pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, berkisar
antara 5-8 persen per tahun, proporsi pekerja sektor informal, khususnya di

perkotaan cenderung meningkat. Pada 1971 proporsi pekerja sektor informal
terhadap jumlah angkatan kerja di kota mencapai sekitar 25 persen. Angka ini

meningkat menjadi sekitar 36 persen pada 1980 dan menjadi 42 persen pada tahun
1990. Tahun 2000 angka tersebut menjadi sekitar 65 persen. Hal ini menunjukkan

bahwa sektor informal sangat dominan menyerap angkatan kerja khususnya di

perkotaan. Selain itu perkembangan ekonomi belum dapat mengatasi persoalan
klasik keterbatasan peluang kerja6.

        Sektor informal saat ini masih memegang peranan penting menampung

angkatan kerja, terutama angkatan kerja muda yang masih belum berpengalaman

atau angkatan kerja yang pertama kali masuk pasar kerja. Menurut 8PS (2009)

hampir 70 persen (69,74 persen) dari angkatan kerja Indonesia berada di sektor

informal. Dilihat dari perbandingan lali-laki dan wanita untuk tahun 2006 sampai

dengan 2008 terlihat sebagai berikut:

Tabel Peketja Formal dan Informal menurut Jenis Kelamin, 2006-2008 (Dalam Persen)

Pekerja                 2006           2007          2008

Formal                  Laki2 Wanita Laki2 Wanita Laki2 Wanita
                        32,92 25,80 33,15 25,80 34,08 26,46

Informal                67.08 74.20 66.85 74.20 65.92 73.54

Total                   100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Rata-rata:

        Formal          29,36          29,48  30,25

        Informal        70,64          70,52  69,75

Sum ber. Sakem as 2008

          Dilihat dari kesetaraan gender, ternyata bahwa tenaga kerja wanita yang
bekerja di sektor informal lebih banyak daripada tenaga kerja laki-laki. Ini berarti
bahwa wanita masih lebih banyak diterima bekerja pada persyaratan kerja yang
lebih ringan dan kurang memadai dari pada di tempat yang persyaratan kerjanya
lebih baik dan lebih teratur, suatu isyarat bahwa masih terdeapat masalah gender

Aloysius, Op Ch, 2003
   14   15   16   17   18   19   20   21