Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

tahun 2009 dan 2010. US-ASEAN Summit dilihat sebagai tingkatan
          baru yang bersejarah dari hubungan antara Amerika Serikat dengan
          ASEAN. Pentingnya pertemuan tersebut adalah fakta bahwa presiden
          Amerika Serikat melihat ASEAN sebagai pihak yang penting dan
          berkomitmen dalam berpartisipasi di dalam wilayahnya dengan serius
          dan untuk jangka panjang, dan untuk pertama kali bertemu dengan
          seluruh pemimpin ASEAN, termasuk Perdana Menteri Burma41. Di saat
          yang sama, Cina juga giat berpartisipasi di dalam ASEAN dalam skala
          yang lebih besar. Selagi kelangsungan persaingan antara Cina dengan
         Amerika Serikat demi pengaruhnya masing-masing di ASEAN
          berlanjut, ASEAN sebagai sebuah kelompok perlu menemukan cara
          untuk berhubungan dengan kedua kekuatan tersebut dengan cara
         yang inklusif. Cara negara-negara dominan seperti Amerika Serikat,
         Rusia dan Cina melibatkan dirinya ke dalam pengelompokkan regional
         seperti Asia Tengah menunjukkan bahwa keterlibatan dengan lebih dari
         satu kekuatan akan cenderung memperbesar resiko untuk didikte.
         Hasil dari hubungan Cina-ASEAN dan Amerika Serikat-ASEAN akan
         menyiapkan panggung untuk investasi dan pensejajaran politik di masa
         depan. Pemimpin yang tangguh dengan visi yang jelas mengenai
         masa depan merupakan aset yang berharga bagi ASEAN.

18. Pengaruh Perkembangan Nasional

Beberapa perkembangan akan mendefinisikan agenda bagi pemimpin-
pemimpin negara untuk jangka waktu sedang dan jangka panjang.
Perkembangan-perkembangan ini adalah sebagai berikut:

         a. Geografi. Singapura berlokasi di salah satu jalur perkapalan
         tersibuk di dunia dan sebagai jalur penghubung internasional akan
         melihat prospek ekonomi yang bertambah namun pertumbuhan
         potensial ini di dalam sisi geografis juga akan dibarengi dengan

4^U.S.-ASEAN Summit: President Obama Engages Southeast Asia 9 November 2009 Oleh Ernest Z
Bower, CSIS

                                                     57
   10   11   12   13   14   15   16   17