Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
17
minoritas ditolak atau diambil dengan tindakan secara
sewenang-wenang oleh pemerintah atau para aparatnya dan
kedua ketika kaum minoritas diserang oleh kaum minoritas
lainnya dan tidak memperoleh perlindungan yang cukup dari
pemerintah dan aparat hukum yang berwenang’w dan “bagi
mereka yang dijadikan subyek oleh negara liberal, tetapi tidak
diakui hak kewarganegaraan-nya tidak bisa terikat secara moral
untuk taat kepada negara.
- Tidak puas secara intelegensia. Rubenstein
menyampaikan di buku-nya Alchemist of Revolution (1987)
aspek menarik lainnya yang terjadi di dalam pemerintahan
demokrasi liberal di negara barat. Ada dua hal yang ingin saya
tekankan. Pertama, thesis dari Rubenstein mengatakan bahwa
penyebab utama terorisme adalah ketidakpuasan,
ketidakpuasan intelegensia di dalam krisis sosial dan moral
yang tidak mampu untuk menggerakan/memombilisasi massa.
Hal tersebut merupakan “dasar penyebab internal dari tindakan
terorisme, dimana, untuk beberapa tingkat mengambil dari
filsafat, strategi dan konsekuensi”12. Aspek kedua yang terdapat
di buku Rubenstein adalah diskusi luas yang mencakup pada
berbagai hal, ideologi politik, sayap kiri - secara tidak langsung
menyebabkan pemerintah menjadi tidak demokratis,
ketidakadilan sistim kapitalis tetapi mungkin juga menyebabkan
revolusi yang gagal13.
Agama. Agama adalah penyebab lain dari terorisme.
Ditemukan dalam kecenderungan ekstrim Yahudi, Kristen,
Hindu dan Islam. Sebagai contoh, ekstrimis Hindu percaya
bahwa semua penduduk India asli seharusnya memeluk agama
Hindu dan konon mereka dipaksa untuk memeluk agama Islam
dengan ancaman kekerasan, dan yang sekarang sudah m enjadll
muslim, memiliki dua pilihan yaitu pergi meninggalkan India atau
11 Wilkinson, Paul, (1977), Terrorism and the liberal state. London: Macmillan Press. 257p.
12Rubenstein, Richard E., (1987), Alchemists of revolution - Terrorism in the modem world. New York: Basic
Books. 266p.
13 Ibid

