Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2

4

kerjasama militer yang berskala multilateral, hal itu disebabkan adanya
wilayah perbatasan melibatkan lebih dari dua negara, misalnya patroli
terkordinasi di kawasan Selat Malaka, yang melibatkan Indenesia, Singapura
dan Malaysia. Thailand juga telah menyatakan untuk bergabung dalam
kerjasama patroli terkordinasi ini. v

          Dalam perkembangannya, kerjasama militer negara-negara ASEAN
juga difokuskan untuk aktivitas-aktivitas non militer, misalnya untuk untuk
kemanusiaan, seperti penanggulan bencana alam yang sering menimpa
negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, juga dilakukan untuk
kepentingan intelijen yang terkait dengan keamanan domestik masing-masing
negara. Apalagi beberapa tahun terakhir ini, terorisme telah menjadi isu dan
ancaman bersama bagi negara-negara di dunia, termasuk negara-negara
ASEAN. Bagi Indonesia, hal ini sangat penting dilakukan mengingat luasnya
wilayah negara yang harus dijaga, baik wilayah darat, laut maupun udara.
Sehingga, kerjasama militer untuk kepentingan apa pun, sangat membantu
Indonesia dalam menjaga keutuhan teritorial dan ketangguhan ketahanan
nasional. Secara ideologis, ancaman yang datangnya dari luar juga dapat
dicegah melalui kerjasama militer.

         Meskipun berbagai kerjasama militer telah dilakukan, ternyata masih
tetap menimbulkan persoalan-persoalan bagi Indonesia, terutama dalam
bidang politik dan keamanan. Dalam bidang politik, pengaruh ideologi kapitalis
dan liberal yang dianut oleh beberapa negara ASEAN sedikit banyak telah
mempengaruhi kondisi politik dalam negeri Indonesia. Nilai-nilai luhur bangsa
yang terkandung dalam Pancasila, perlahan-lahan mulai pudar. Gerakan-
gerakan politik liberal yang mengatasnamakan demokrasi telah merasuk alam
pikiran masyarakat, yang dalam beberapa hal sangat betentangan dengan
nilai-nilai Pancasila. Demikian juga halnya dengan pilihan kebijakan ekonomi
dalam negeri, yang menjurus kepada liberalisme ekonomi dengan munculnya
kaum kelas menengah baru (konglomerat). Dalam bidang keamanan, ideologi
liberal telah menjadikan rakyat lebih pragmatis, sehingga terkadang
mengabaikan masalah keamanan dalam negeri. Selain itu, persoalan
perbatasan dengan negara tetangga sering memicu konflik laten, padahal ada
   1   2   3   4   5   6   7