Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
14
angkatan pertahanan pantai kepada angkatan laut kelas dunia dengan
jangkauan global.
Dari paradigma Cina pula, kebangkitan mereka hanya untuk
menempatkan mereka semula kepada status yang telah tergugat oleh
maritim Barat sepanjang abad kesembilan belas dan kedua puluh. Secara
historis, Cina merupakan adidaya ekonomi, dan selewat akhir 1820 masih
mewakili 30% dari GDP dunia.26 Secara diplomatis, Cina adalah kekuatan
stabilisasi tatanan dunia tradisional Asia Timur. Sementara mencari
pengiktirafan melalui sistem upeti, Cina tidak ikut campur dalam urusan
internal negara lain. Cina bukan negara penjajah seperti negara Eropa. Ini
dapat dipetik dari kata-kata Major General Zhu Chenghu.27
“Kami telah merumuskan kebijakan kami pada [dasar] tradisi militer
dan budaya militer. Kapan Cina itu kuat, ia sentiasa melihat ke
dalam. Cina pernah menjadi negara adidaya dan membina Great
Wall untuk melawan agresi. Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming
berlayar pada tujuh pelayaran, memerintahkan 250 kapal perang
yang mempunyai displacement 2000 ton.- Beliau perkenalkan
teknologi pertanian yang canggih kepada negara yang dikunjunginya
tanpa niat untuk menjajah. Jika kami orang Cina melakukan apa
yang dilakukan oleh orang Anglo-Saxon, seluruh dunia akan menjadi
milik Cina. Tentu saja ada beberapa ekspansi dan invasi, tapi hanya
ketika Cina di bawah pemerintahan penduduk minoritas. Budaya
militer orang Han adalah lebih defensif. Jadi kebijakan pertahanan
kami dipandu oleh tradisi.”
26 A survey of the world economy - The real great leap forward. 2004. The
Economist, 2 October 5.
27 Mayor Jenderal Zhu Chenghu adalah Komandan dan Professor Sekolah Tinggi
Studi Pertahanan di Universitas Pertahanan Nasional Tentara Pem bebasan Rakyat Cina.
Beliau telah membuat penyataan hard pow er terbuka di peringkat internasional bahwa
Cina akan menggunakan kuasa nuklirnya ke atas AS jika AS campur tangan secara militer
dalam isu Taiwan. Ini jelas dirancang untuk mencegah interferensi Am erika Serikat dalam
hal yang dianggap menjadi urusan internal Cina. Namun ini berlainan sekali apabila beliau
berucap mengenai profil masa lalu diplomatik China. Lihat G eneral Zhu Chenghu, a hero
or villain (online) http://www.chinaelections.org/en/readnews.asp? newsid=%
7BA9208856-BE3C-4692-BF0B-70C4CAA26C6E% 7D (16 Agustus 2011).

