Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

total laba bersih BUMN), aset (92,6% dari total aset BUMN), dan ekuitas
(88,7% dari total ekuitas BUMN).7

         Selain itu, pertumbuhan laba BUMN didominasi oleh BUMN dari
bidang industri primer. Terjadi peningkatan laba bersih BUMN sebesar Rp
69,36 triliun pada Semester I 2011 yang meningkat hampir 39% dibanding
realisasi Semester I 2010. Dari peningkatan laba tersebut, pertumbuhan
tertinggi yaitu sebesar 88,20% terdapat pada BUMN bidang industri primer.

         Masalah tata kelola BUMN menjadi penting terutama mengingat peran
BUMN yang mengemban misi sosial, ekonomis dan strategis. Tata kelola
perusahaan menyangkut bagaimana perusahaan menjaga keseimbangan
kepentingan masing-masing stakeholders-nya (yang terdiri dari investor,
kreditor, suplier, konsumen, pekerja, pemerintah, dan masyarakat sekitar)
sesuai dengan hak dan kewajiban yang dimilikinya. Terpenuhi dan
terlaksananya hak dan kewajiban masing-masing stakeholders akan
menciptakan kesejahteraan dalam masyarakat yang tercermin dalam kondisi
perekonomian nasional yang baik sehingga mendukung terwujudnya keuletan
dan ketangguhan bangsa Indonesia dalam menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan.

         Oleh karena itu, menarik untuk dikaji mengenai bagaimana
meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance), khususnya di BUMN, sehingga mendukung percepatan
pertumbuhan ekonomi dalam rangka ketahanan nasional.

2. Maksud dan Tujuan

         Maksud penulisan kertas karya perorangan ini ini adalah untuk
mengetahui perosalan yang dihadapi dalam tata kelola perusahaan, peluang
dan kendala untuk peningkatan tata kelola perusahaan, serta
mengembangkan konsepsi peningkatan tata kelola perusahaan yang baik,

7 Gatot Trihargo, 2011. Good Corporate Governance Implementation In Indonesia’s State-owned
Enterprises, Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

                                                      5
   8   9   10   11   12   13   14   15