Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
Beberapa hal yang mempengaruhi kualitas kepemimpinan nasional
selama ini, antara lain ditandai dengan terpilihnya figur seorang pemimpin
yang semata-mata: a) Didasarkan pada tingkat popularitas, hubungan
emosional primordial dan faktor lain yang tidak terkait dengan kualitas
kepemimpinan rasional yang siap dihadapkan kepada tantangan nasional,
regional maupun global, b) Belum teruji melalui suatu proses pematangan
politik, c) Tingkat pendidikan dan penugasan dalam jabatan publik maupun
politik relatif kurang memadai22. Kondisi demikian menyebabkan munculnya
beberapa persoalan terkait dengan aktualisasi nilai-nilai kepemimpinan
guna mewujudkan supremasi hukum dalam rangka ketahanan nasional,
diantaranya:
a. Kualitas Pemimpin
Kepemimpinan tidak terlepas dari organisasi, demikian halnya
dengan kehidupan manusia di dunia tidak dapat terlepas dari
organisasi. Setiap hari manusia berhubungan dan terlibat dengan
organisasi dan kehidupan manusia dipengaruhi dan mempengaruhi
organisasi dalam derajat yang berbeda-beda. Organisasi dapat
didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan bersama23. Definisi yang lain
menyatakan organisasi sebagai kesatuan yang memungkinkan
masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu
secara perorangan24. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa organisasi dibentuk ‘by design' untuk melayani kebutuhan
manusia yang tidak dapat dicapai secara individu. Organisasi lebih
dari sekedar alat untuk menyediakan barang dan jasa tetapi juga
menyediakan lingkungan di mana sebagian besar dari manusia
menghabiskan kehidupan.
Peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangatlah
penting karena kepemimpinan yang keberadaannya diaktualisasikan
22 Indeks Kepemimpinan Nasional lndonesia/ Rumusan Lemhannas RI Tahun 2009.
23 Zaki Baridwan, Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan M eto de (Yogyakarta: BPFE, 1990:
23).
24James L Gibson, John M . Ivancevich, dan James H. Donnelly, Organisasi: Perilaku, Struktur,
Proses (Jakarta: Erlangga, 1991:7).
27