Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
kamtibmas. Masyarakat Indonesia masih mengalami trauma pada budaya
penyeragaman yang terjadi pada masa orde baru, sehingga kebutuhan untuk
membangun standar nasional dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional
masih dilihat sebagai upaya penyeragaman yang ditakuti oleh masyarkat.
Kondisi lingkungan strategis nasional juga dipengaruhi oleh situasi yang
terjadi di tanah air, hal ini dapat dianalisa, dan dikaitkan dengan kondisi
astagatra gatra yang dijabarkan sebagai berikut:
a. Geografis
Posisi silang Indonesia mempunyai peranan yang penting dan
strategis, baik dalam kerangka pembangunan maupun hubungan antar
bangsa, dimana luas yurisdiksi nasional Indonesia 1,9 juta km2 daratan
dan perairan 5,8 juta km2 dengan panjang pantai 95.181 km. Sebagai
negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya merupakan perairan, dan berbata
san dengan 10 negara tetangga telah menempatkan Indonesia pada posisi
terbuka yang memungkinkan negara lain untuk melaksanakan aktivitasnya
di wilayah Indonesia, dengan berbagai dampak yang ditimbulkannya.
Dipandang dari segi geografi, maka Indonesia mengandung kerawanan-
kerawanam terhadap Stabilitas Nasional yang dapat menjadi sumber an
caman terhadap stabilitas Kamtibmas. Dengan demikian posisi silang, pu
lau-pulau selain memiliki potensi dan peluang untuk dikembangkan
sekaligus dapat menjadi kendala yang harus dijawab dengan
meningkatkan strategi keamanan.
b. Demografi
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan jumlah
237.556.363 jiwa merupakan aset SDM yang luar biasa. Namun karena
heterogenitas tersebut yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan
etnis (500 etnis) tentunya menjadi potensi konflik berlatar belakang
SARA. Secara realitis penduduk Indonesia kualitasnya rendah.
Masyarakat Indonesia sangat beragam mulai dari yang hidup terisolir
dengan segala keterbatasan dan keterbelakangan sampai dengan
masyarakat yang hidup pada jaman modern, mencerminkan adanya
47

