Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
34
kebangsaan, tidak mengoyak kerangka bernegara dan membangun budaya
politik dengan etika politik yang demokratis yang dapat melemahkan ketahanan
nasional.
a. Implikasi Kewaspadaan Nasional terhadap konflik pemilukada pada
pem bangunan etika politik yang demokratis
Kewaspadaan nasional terhadap konflik pemilukada merupakan
perwujudan kesadaran dan kesiagaan bangsa untuk melihat dengan
cermat masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pemilukada
dengan langkah-langkah antisipasi menghadapi hakekat ancaman dalam
pemilukada. Teijadinya konflik dibeberapa daerah dalam pemilukada menunjukan
belum terimpiementasikannya kewaspadaan nasional dengan baik sehingga
kesadaran dan kesiagaan dalam mengantisipasi konflik yang terjadi belum
menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan pemilukada damai dan
demokratis. Dengan belum terimpiementasikannya kewaspadaan nasional dalam
pelaksanaan pemilukada berimplikasi terhadap budaya politk dan partisipasi
politik masyarakat dalam pembangunan etika politik yang demokratis yang
memunculkan permasalahan antara lain :1
1) Munculnya budaya kekerasan
Belum terimpiementasikannya kewaspadaan nasional dalam
pelaksanaan pemilukada mempengaruhi kemampuan deteksi dini,
peringatan dini, cegah awal, tangkal awal dan tanggap awal untuk
mengantisipasi teijadinya konflik. Munculnya budaya kekerasan
disebabkan oleh sikap mental dan perilaku yang tidak lagi memunculkan
sikap saling menghormati untuk membangun harmoni perdamaian akan
tetapi lebih dominan sebagai upaya mencari jalan keluar dalam
menyelesaikan konflik. Kekerasan dapat ditemui dalam setiap
penyelenggaraan pemilukada terutama pada hubungan yang kuat dan
yang lemah sebagai akibat tatanan nilai, norma dan kaidah yang ada dan
berlaku ditengah-tengah masyarakat tidak lagi diindahkan dalam
kehidupan berpolitik. Kuatnya primodialisme kelompok mendorong upaya

