Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
35
untuk mencapai tujuan kelompok dengan berbagai cara termasuk dengan
aksi kekerasan.
2) Mobilisasi massa untuk kepentingan pribadi / kelompok
<2* Kuatnya fanatisme dalam mengaktualisasikan dukungan terhadap
calon atau kandidat yang dipengaruhi oleh fanatisme terhadap pandangan
politik tertentu diaktualisasikan dengan pengerahan kekuatan massa
sebagai wujud dukungan dan pembentukan opini dalam mempengaruhi
masyarakat. Partai politik dan elit politik yang belum menunjukan budaya
dan etika politik yang santun dalam membangun partisipasi politik
masyarakat dalam mencari dukungan justru sebaliknya mendorong
segala upaya dengan mempengaruhi masyarakat untuk membentuk
kekuatan massa yang dimobilisasi untuk menunjukan kekuatan massa
pendukung calon dari partai politik tertentu.
3) Terjadinya Politik uang / money politik
Indikasi korupsi menjelang pemilukada terjadi karena para calon
yang berkompetisi menggunakan politik uang ( money politic) untuk
memikat masyarakat.23 Para calon / kandidat untuk mendapatkan
dukungan masyarakat dalam melaksanakan kompetisi dalam pelaksanaan
pemilukada memanfaatkan kelemahan kondisi ekonomi masyarakat
dengan melaksanakan politik uang untuk memperlancar dan
mandapatkan dukungan dari masyarakat pemilih. Pelaksanaan politik
uang dilaksanakan mulai dari tahap pendaftaran calon sampai dengan
pemungutan suara dengan jalan melakukan pendekatan kepada tokoh
masyarakat melalui kegiatan sosial dalam bentuk bantuan dan juga
dengan membagikan uang secara langsung kepada masyarakat pada
saat pelaksanaan Kampanye dengan alasan sebagai beaya transportasi.
Aktivis ICW Ade Irawan mengungkapkan dikampus Paramadina Jakarta tanggal 14 pebruari 2012
“politik uang dilakukan oleh semua calon pasangan bahkan hingga H-1 menjelang pemungutan suara,
calon menyebar uang dan sembako. Diunduh dari. w ww .Antikorupsi.org/ new/ index. Php tanggal 26
agustus 2012.

