Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
30
elemen bangsa lainnya. Kondisi tersebut mengakibatkan persepsi yang
kurang tepat terhadap kemajemukan suku bangsa di Indonesia, baik
terhadap budaya politik bangsa maupun kondisi Ketahanan Nasional,
sehingga mendorong terjadinya sentimen negatif antar suku bangsa.
a. Implikasi Optimalisasi Peran Forum Ikatan Kerukunan
Antar Suku Bangsa terhadap Budaya Politik.
Terbangunnya kerukunan antar suku bangsa akan menjadi
modal sosial bagi seluruh elemen bangsa untuk turut mendukung
tercapainya tujuan nasional baik dari aspek keamanan maupun
kesejahteraan. Terkait dengan itu, maka kerukunan antar suku
bangsa seyogyanya perlu diperhatikan sebagai salah satu agenda
prioritas bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang
mengedepankan kebersamaan dan harmonisasi sosial.
Namun demikian, seiring dengan dimulainya era reformasi
dan otonomi daerah, konflik horizontal di antara kelompok suku
bangsa semakin sering terjadi. Konflik yang berlatar belakang SARA
telah pemah terjadi di Indonesia sebelumnya, dan perlu waktu
panjang serta pengorbanan yang tidak sedikit untuk mengembalikan
jalinan persatuan yang telah terbina sebelumnya agar bisa menjadi
seperti sediakala.
Saat ini, gejala serupa seolah mulai muncul kembali di
Indonesia, terutama akibat minimnya peran forum ikatan kerukunan
antar suku bangsa untuk mengantisipasi potensi konflik antar suku
bangsa. Ketika konflik sosio-kultural yang sensitif terus mengemuka,
maka forum ikatan kerukunan antar suku bangsa-lah yang
seharusnya berperan untuk menjembatani upaya penyelesaian
konflik tersebut. Sebagai wadah bagi berbagai kelompok suku (lintas
suku bangsa), forum ini akan lebih paham dan lebih mengenal
kondisi sosio-kultural dan kebutuhan warga di sukanya masing-
masing.
Namun yang terjadi belakangan ini justru peran forum ikatan
kerukunan antar suku bangsa belum dioptimalkan, karena ketiadaan

