Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
9
yang aktif di masyarakatnya. Pendidikan politik merupakan aktifitas
yang terus berlanjut sepanjang hidup manusia dan itu tidak mungkin
terwujud secara utuh kecuali dalam sebuah masyarakat yang bebas.
Dengan demikian pendidikan politik memiliki tiga tujuan :
membentuk kepribadian politik, kesadaran politik, dan partisipasi
politik13.
f. Budaya Politik.
1) Merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam
kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara,
politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma
kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat
setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan sebagai
suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki
kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat
seluruhnya14.
2) Menurut Gabriel Almond (1966), budaya politik adalah
hal-hal yang berkaitan dengan pola sikap dan orientasi
individu terhadap kegiatan dan persoalan-persoalan politik
didalam sistem politik. Sejalan dengan itu, Austin Ranney
mengartikan budaya politik sebagai seperangkat pandangan
tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara
bersama-sama, sebuah pola orientasi terhadap objek-objek
politik. Dengan demikian persoalan budaya politik
pemerintahan adalah berkaitan dengan pola perilaku
aparaturnya. Maknanya adalah bagaimana seharusnya
aparatur pemerintahan itu bersikap dan berperilaku dalam
menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan.
13 Lemhannas RI, 2012, Bahan Ajaran Lemhannas, Pendidikan Politik, Jakarta.
14 . . . .
id .w ik ipedia.org/w ik i/B u daya_p olitik.

