Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI

11

BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN

6. Umum
Sebagaimana tertuang dalam Buku Petunjuk Induk Teritorial TNI

No Perpang/111A/lll/2011 Tanggal 18 Agustus 2011 dijelaskan bahwa
Fungsi Teritorial TNI sebagai salah satu fungsi organik Pembinaan yang
melaksanakan kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data
teritorial di seluruh wilayah NKRI untuk selanjutnya digunakan sebagai
salah satu aspek pertimbangan pimpinan TNI dalam menentukan kebijakan
strategis, sedangkan kegiatan pembinaan fungsi teritorial TNI dilaksanakan
melalui kebijakan pengendalian oleh masing-masing angkatan yang salah
satunya dilaksanakan oleh TNI AD melalui Pembinaan Teritorial16. Hal ini
tentunya mempertegas kedudukan Binter TNI AD yang berdasarkan
Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi Nomor Kep/23/IV/2007 Tanggal 24 April
2007 dijelaskan bahwa Pembinaan Teritorial merupakan salah satu fungsi
utama TNI AD. Dengan demikian maka fungsi Ini memiliki tugas untuk
menyelenggarakan perencanaan, pengembangan, pengerahan, dan
pengendalian potensi wilayah pertahanan dengan segenap aspeknya untuk
menjadi kekuatan sebagai ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh
untuk kepentingan pertahanan negara di darat17.

Sejarah mencatat bahwa dalam pertempuran, pengaruh lingkungan
operasi merupakan salah satu aspek non fisik yang sangat mempengaruhi
untuk pencapaian kemenangan. Aspek non fisik dari lingkungan operasi
tersebut adalah dalam wujud ruang, alat dan kondisi juang, diantaranya
adalah kemanunggalan TNI-Rakyat. Karena itulah, sejak awal jauh
sebelum adanya UU RI No. 3/2002 dan UU RI No. 34/2004 tentang TNI
khususnya TNI AD melakukan berbagai upaya, pekerjaan dan tindakan
membangun lingkungan operasi untuk mewujudkan ruang, alat dan kondisi
juang yang tangguh, guna mendukung tercapainya tugas pokok. Apa yang
dilakukan TNI/TNI AD itu kita kenal dengan istilah Binter atau Pembinaan

16 Mabes TNI, 2011 Buku Petunjuk Induk Teritorial TNI. Hal 11.
17 Mabes TNI, 2007 Doktrin TNI Tri Dharma Eka Karma. Hal 27.