Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
20
tampak dalam kehidupan organisasi. Jadi tidak secara otomatis
merupakan jaminan diterima oleh para anggota. Kepemimpinan
formal dikenal juga dengan istilah "headship”.
Pola Kepemimpinan Informal. Kepemimpinan informal tidak
didasarkan pada pengangkatan, ia tidak terlihat dalam hierarki atau
bagan organisasi. Efektifitas kepemimpinan informal terlihat pada
pengakuan nyata dan penerimaan dalam praktek atas kepemimpinan
seseorang. Biasanya kepemimpinan informal didasarkan pada kriteria
sebagai berikut :(a) Kemampuan memikat hati orang, (b) Kemampuan
membina hubungan yang serasi dengan organisasi atau orang lain,
(c) Penguasaan atas arti tujuan organisasi yang hendak dicapai, (d)
Penguasaan tentang implikasi implikasi pencapaian tujuan dalam
kegiatan operasional, (e) Pemikiran atas keahlian tertentu yang tidak
dimiliki oleh orang lain.
10. Tinjauan Pustaka.
a. Indeks Kepemimpinan Nasional Indonesia (Konsep dan
Im plem entasi), Lemhannas Rl (2008).
Buku ini adalah hasil seminar yang dilaksanakan oleh
Lemhannas sebagai satu rekomendasi tentang rumusan indeks
kepemimpinan nasional Indonesia atau IKNI. Perumusan IKNI
dimaksudkan untuk memenuhi harapan bahwa Lemhannas Rl dapat
menjadi pusat kepelatihan kepemimpinan tingkat Nasional yang
terintegrasi dan terfokus pada pembentukan karakter nasional yang
tertumpu pada integritas individual dengan moralitas dan akuntabilitas
multidimensional disertai jiwa kepemimpinan yang kuat. Adapun
indikasi yang digunakan sebagai penilaian adalah : 1) Moralitas dan
Akuntabilitas individual yang mencakup kompetensi dan integritas
individu; 2) Moralitas dan Akuntabilitas sosial: mencakup interaksi dan
tanggung jawab sosial; 3) Moralitas dan Akuntabilitas Institusional:
mencakup komitmen NKRI dan konstitusi; 4) Moralitas dan

