Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
21
Akuntabilitas Global: mencakup pengetahuan tentang permasalahan
global.
b. Almond & Verba (1963).
Almond dan Verba menyatakan bahwa budaya politik adalah
suatu sikap orientasi yang khas suatu warga negara terhadap sistem
politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan
warga negara di dalam sistem itu. Pengertian budaya politik ini
membawa pada suatu pemahaman konsep yang memadukan dua
tingkat orientasi politik, yaitu orientasi sistem dan orientasi individu.
Sebagai sebuah sistem, organisasi politik (negara) hendaknya
memiliki orientasi yang bertujuan mengupayakan kesejahteraan
warga negara. Aspek individu dalam orientasi politik hanya sebagai
pengakuan pada adanya fenomena dalam masyarakat tertentu yang
semakin mempertegas bahwa masyarakat secara keseluruhan tidak
dapat terlepas dari orientasi individu. Artinya, hakikat politik
sebenarnya bukan berorientasi pada individu pemegang kekuasaan
dalam politik, melainkan kesejahteraan rakyat yang menjadi
orientasinya.22
Sementara itu, mengenai objek politik dalam pembahasan
mengenai budaya politik menurut Almond dan Verba (1963)
mencakup tiga komponen: kognitif, afektif, dan evaluatif. Komponen
kognitif digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang
mengenai jalannya sistem politik, tokoh-tokoh pemerintahan,
kebijaksanaan yang mereka ambil, atau mengenai simbol-simbol yang
dimiliki sistem politiknya secara keseluruhan. Dalam pemahaman
pada komponen ini, lebih menyoroti pada seberapa besar seseorang
mengetahui tentang sistem politik dan bagian-bagian yang ada di
dalamnya. Komponen afektif berbicara tentang aspek perasaan
seorang warga negara yang dapat membuatnya menerima atau
22Almond, G. A. & Verba, S. (1963). The Civic Culture. Princeton: Princeton University
Press.

