Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
35
a. Pemahaman Generasi Muda Terhadap Wawasan Nusantara
Tidak Merata.
Kurang mendalamnya pengetahuan tentang dampak positif dan
negatif maupun nilai strategis dari kondisi geografi Indonesia serta
sejarah nasional bangsa merupakan salah satu akibat dari lemahnya
pemahaman terhadap Wawasan nusantara. Meskipun pada saat ini
sudah ada beberapa sekolah unggulan yang memasukkan nilai-nilai
nasionalisme dan Wawasan kebangsaan/nusantara dalam salah satu
mata pelajaran kurikulum pembelajaran, namun dirasa belum mampu
mengubah kondisi generasi muda secara menyeluruh karena hal
tersebut tidak terjadi secara merata di seluruh lembaga pendidikan.
b. Kurangnya Ketauladanan Kepemimpinan Nasional yang
Memiliki Wawasan Nusantara.
Dampak dari kebebasan demokrasi yang lahir seiring dengan
era reformasi adalah tumbuhnya partai-partai politik baru yang diikuti
dengan kemunculan tokoh-tokoh baru dalam kepemimpinan nasional
baik di bidang legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Munculnya wajah-
wajah baru tersebut disatu sisi diharapkan dapat memacu terjadinya
regenerasi dalam kepemimpinan nasional, namun disisi lain karena
kurangnya penyiapan dan sarat dengan berbagai kepentingan maka
yang muncul adalah tokoh kepemimpinan nasional yang kurang
memiliki Wawasan nusantara. Sebagai contoh menguatnya ego
etnisitas dalam suksesi kepemimpinan nasional baik di tingkat pusat
maupun daerah merupakan salah satu contoh dari kurangnya
ketauladanan pemimpin yang berwawasan nusantara.
c. Tidak Semua Instansi/Lembaga Formal/Non Formal, Secara
Optimal Mensosialisasikan Wawasan Nusantara.
Kesemrawutan kondisi nasional saat ini tentunya tidak dapat
ditimpakan seluruhnya sebagai kesalahan pemimpin maupun
penyelenggara negara. Hal ini dikarenakan bahwa pembangunan
kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakekatnya merupakan

