Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI

BAB IV
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS

15. Umum
Ketahanan pangan mengalami dinamika dan tantangan baru yang

semakin kompleks seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi pada
tingkat global, regional maupun nasional. Dinamika perkembangan ekonomi
pada tingkat global seperti pergerakan harga-harga pangan strategis, pasti
memberikan pengaruh luar biasa bagi perekonomian nasional. Berbagai faktor
yang mempunyai pengaruh cukup dominan adalah kenaikan harga minyak
bumi dunia, perubahan iklim dan pemanasan global, maupun sebagai dampak
dari krisis finansial global, tidak saja mempengaruhi daya beli konsumen
terutama di negara-negara berkembang, tetapi juga ketersediaan pangan di
berbagai negara.

Krisis keuangan yang terjadi di Eropa akibat lilitan utang saat ini bakal
berkembang menjadi krisis pangan dan komoditi. Bank Pembangunan Asia
(ADB) meminta Asia mewaspadai krisis ini. ADB menjelaskan telah terjadi
pergolakan harga pangan dan komoditi di dunia akibat dari krisis keuangan
yang masih terjadi. Keadaan ini ditambah dengan pengetatan dana untuk
penelitian dan terjadinya perubahan iklim.

Sejumlah ekonom memperingatkan, setelah dihantam resesi keuangan,
dunia kini harus waspada terhadap ancaman baru, yaitu kenaikan harga bahan
pangan yang telah memantik krisis politik di sejumlah negara—harga sejumlah
komoditas pangan, seperti sereal atau padi-padian, gula, dan minyak sayur.
Harga pangan yang meningkat dan bergejolak, terutama beras berdampak
pada ketahanan pangan jutaan warga ASEAN termasuk Indonesia.

Indonesia tidak mungkin melepaskan diri dari pengaruh perkembangan
lingkungan strategis (Lingstra) dalam berbagai bidang terutama ekonomi dan
politik. Walaupun demikian, dalam menghadapi perkembangan lingkungan
global, regional, maupun nasional, bangsa Indonesia tidak boleh kehilangan
arah. Indonesia harus tetap berpegang pada amanat konstitusi yang
merupakan landasan konsitusional dan acuan bagi pembangunan nasional.