Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

46

yang mengganggu ketertiban masyarakat, perkelahian pelajar,
penggunaan narkoba, pelanggaran disiplin, yang semua ini dapat
memicu gejolak dan kerusuhan sosial. Disamping itu, adanya
konflik-konflik sosial yang disebabkan oleh gabungan dari dua atau
lebih faktor, seperti sentimen kesukuan, sentimen keagamaan,
rendahnya toleransi antar masyarakat dan adanya kesenjangan
ekonomi di masyarakat. Masalah lain yang tidak kalah penting
adalah upaya penegakan hukum untuk mengendalikan
permasalahan tersebut masih jauh dari harapan dan kualitas SDM
yang masih rendah. Dengan meningkatnya kriminalitas dan
kerusuhan sosial disatu sisi dan lemahnya penegakan hukum dan
rendahnya kualitas SDM, maka bila hal ini terus berlanjut akan
dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap aparat
keamanan yang pada gilirannya akan menghambat optimalisasi
perpblisian masyarakat melalui pemberdayaan komunitas
masyarakat.

h. Pertahanan dan Keamanan
          Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan

masih rendah, bahkan ketakutan masyarakat pada Polisi
berseragam masih tinggi, akibat persepsi masa lampau tentang
perilaku Polisi yang lebih menonjolkan kekerasan. Pola
kejahatan telah berkembang dengan makin dominannya kejahatan
canggih yang bersifat non-fisik yang memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informatika (cyber-crime). Masih rendahnya
 ketrampilan personel aparat keamanan di lapangan dalam
 menghadapi kualitas dan kuantitas kejahatan yang semakin
 canggih, serta masih tingginya proses birokrasi yang tidak efisien
 dalam penyelesaian perkara. Kesejahteraan aparat keamanan yang
 rendah, membuka peluang perilaku tidak patuh hukum dari anggota
 Polisi dalam penanganan kasus-kasus kejahatan. Anggaran untuk
 mendukung operasional Polri yang terbatas menyebabkan
 optimalisasi perpolisian masyarakat melalui pemberdayaan
 komunitas masyarakat belum sesuai dengan yang diharapkan.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9