Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
31
saat ini adalah berupa interaksi administratif formal belaka, idealnya
adalah interaksi substansial sebagai bagian yang utuh. Terlebih lagi antara
pemerintah provinsi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota, sebagian
tidak memiliki hubungan harmonis dalam menjalankan fungsinya.
b. Implikasi Kualitas Kepemimpinan Nasional terhadap Ketahanan
Nasional
Sebagai mana telah dikemukakan sebelumnya, bahwa negara
Indonesia ini bagaikan sebuah organisasi besar yang dikelola secara
moderen, memiliki suku bangsa, agama, dan bahasa yang beragam.
Sebagai negara maritim atau kepulauan (kurang lebih 1.704 pulau),
dengan jarak setiap wilyah cukup panjang, dan lain sebagainya. Kondisi
seperti itu, membutuhkan suatu kepemimpinan nasional yang kuat, karena
semakin berkualitas kepemimpinan nasional, semakin berimplikasi
terhadap ketahanan nasional. Artinya, kepemimpinan nasional mempunyai
korelasi yang sangat signifikan terhadap ketahanan nasional, semakin
lemah kepemimpinan nasional, akan mengakibatkan melemahnya
ketahanan nasional.
•Ketahanan nasional menjadi kata kunci kekuatan suatu negara,
apabila negara memiliki ketahanan nasional yang lemah atau kuat, maka
negara tersebut akan menjadi negara yang memiliki daya tangkal yang
lemah atau kuat dari berbagai gangguan, ancaman, hambatan, dan
tantangan, baik dari dalam maupun dari luar. Kelemahan atau kekuatan
suatu negara tergantung pada kelemehan atau kekuatan pemimpinnya,
apabila negara memiliki kepemimpinan yang lemah atau kuat, maka
sebuah negara akan menjadi lemah atau kuat dalam berbagai aspek,
termasuk penguatan demokrasi.
Kepemimpinan nasional,7 baik di pusat maupun di daerah adalah
kunci penentu keberhasilan suatu negara dalam mewujudkan tujuan
ansionalnya. Salah satu yang menjadi tugas pemimpin untuk memperkuat
ketahanan nasionalnya, apabila sang pemimpin memiliki pandangan
7 Djoko Santoso. 2014. Menggagas Indonesia M asa Depan. Jakarta: Tebet Center bekerja sama
dengan Komodo Books., h. 155-157

